Bagaimana Bershalawat Yang Benar Kepada Rasulullah SAW?
“Barangsiapa yang mengucapkan sholawat kepadaku satu kali, maka
Allah mengucapkan sholawat kepadanya 10 kali.” (HR. Muslim no. 408)
BERSHOLAWAT kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu ibadah
yang sangat agung. Ia termasuk dalam amalan-amalan ringan yang sangat
besar pahala dan keutamaannya. Seorang muslim yang setia dan mencintai
Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan baik dan benar akan senantiasa
memperbanyak sholawat dan salam kepada beliau sesuai dengan bacaan yang
diajarkan dan dicontohkan oleh beliau.
Nah, bagaimana cara bershalawat yang benar kepada Nabi?
Pertama: Nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
yang ketika nama tersebut disebut maka kita dianjurkan untuk membaca
salawat, adalah semua nama dan gelar beliau, termasuk kun-yah beliau
(nama lain yang diawali dengan “Abu” atau “Ummu”). Seperti: Nabi, Rasul,
Rasulullah, Muhammad, Abul Qasim (kun-yah beliau), Nabiyullah, atau yang lainnya.
Kedua: Cara salawat yang benar adalah dengan mengikuti cara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, ada beberapa keadaan yang menyebabkan bersalawat menjadi wajib atau sunnah, di antaranya:
a. Ketika tasyahud akhir: wajib untuk bersalawat.
b. Ketika dalam majelis (berkumpulnya beberapa orang untuk mengobrol): wajib untuk bersalawat, menurut sebagian ulama.
c. Ketika hari Jumat: dianjurkan memperbanyak salawat.
d. Seusai mendengar azan: dianjurkan untuk bersalawat.
e. Ketika berdoa: dianjurkan untuk mengawalinya atau mengakhirinya dengan salawat.
Ketiga: Lafal salawat, yang paling ringkas dan sesuai
sunnah, disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, “Dari Ka’ab
bin Ujrah radhiallahu ‘anhu, bahwa para sahabat pernah bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, kami telah memahami tata cara memberi salam kepada Anda,
lalu bagaimana cara memberi salawat kepada Anda?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ucapkanlah,
a. Salawat ini disebut dengan “salawat ibrahimiyah”.
b. Ini adalah salawat terbaik karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajarkannya sendiri kepada para sahabat.
Allahu a’lam.
[konsultasi syariah]
0 komentar:
Posting Komentar