“Jumlah orang-orang yang benar tidak seharusnya
mengusikmu selama engkau telah memainkan bagianmu. Kebenaran itu
istimewa dan mulia, dan orang-orangnya sangat sedikit”
Wahai
Mujahidah, Wahai Ghoriibah, Wahai orang yang lebih tertarik pada
akhirat dari pada dunia ini. Wahai saudariku seagama yang tercinta,
istri mujahid yang terhormat dan sahabat terbaiknya.
Segala puji
bagi Allah Ta’ala, Ma syaa Allah, engkau berbeda dari wanita-wanita hari
ini. Engkau mujahidah sama seperti suamimu. Engkau adalah seorang
pahlawan dan seorang tentara Allah. dan engkau adalah pemilik hati dari
pohon Oak (pohon yang tinggi, kokoh dan kuat; red)
Engkau
memiliki peran yang besar, sebuah pesan yang besar dalam kehidupan yang
di pilih ini. Engkau berjalan bersama pasanganmu di jalan yang mulia
ini, jauh dari kerusakan barat yang mendominasi dunia. Saat ini atasmu
wahai saudariku dalam Islam untuk memahami persyaratan-persyaratan dari
jalan ini, komitmen-komitmennya, konswekuensi-konswekuensinya, serta
hambatan-hambatannya.
Sementara para mujahid adalah orang-orang
yang sangat di berkahi, jihad bukanlah sebuah kehidupan yang penuh
dengan kemewahan dan menyenangkan, kehilangan harta, kehilangan sebagian
teman-teman dan bahkan hampir semuanya, meninggalkan keluarga dan
rumah. kesabaranmu semestinya berada pada puncak sehingga tidak
memungkinkan untuk memanipulasimu.
Selalu lah berdoa kepada Allah doa berikut, “Yā
Muqallibal qulūb wal absār, thabbit qulūbanā ‘alā dīnik” (Wahai Dzat
yang Maha Membolak-balikkan hati, tsabbatkan hati kami pada dien ini)
Jihad
dikelilingi oleh kesulitan. Percaya padaku, tanpanya hidupmu menjadi
setawar air soda yang di jemur di matahari. Hal yang paling pasti yang
akan engkau hadapi di jalan ini bersama pasanganmu adalah propaganda
media tentang jihad dan pengikut-pengikutnya.
Menyedihkan memang,
umat islam di sekitarmu mungkin mempercayai cerita-cerita mereka.
Kemudian adalah bagimu wahai saudari-saudariku untuk memperkuat
kebenaran melawan tuduhan-tuduhan palsu ini. Engkau harus tabah dan
tegar agar tidak terpengaruh oleh propaganda-propaganda ini.
Suami
mujahidmu dan beserta ikhwannya telah di targetkan oleh penjajah kejam
dan agen-agennya, yang sebagian besar adalah masyarakat kita. Sungguh
memalukan! Dalam peperangan ini mereka mengandalkan penyebaran
kebohongan-kebohongan agar orang-orang menjauhi dan membatasi manhaj
serta jalan para mujahidin yang di berkahi ini. Hal ini menyebabkan
kurangnya dukungan dari pemuda-pemuda hingga kafilah-kafilah jihad
menjadi terbatas.
Mereka berusaha keras untuk meningkatkan jumlah
pengecut yang tidak siap untuk mendukung dien mereka. Sayangnya,
propaganda-propaganda orang kafir telah memasuki sebagian rumah-rumah
muslim dan memutar-balikkan fikiran-fikiran mereka yang lemah –semoga
Allah membimbing mereka.
Adalah bagimu untuk memahami dan
berhati-hati pada realita peperangan media ini. Engkau harus membuat
perhitungan bahwa musuh-musuh kita sedang merekrut siapa saja yang
mereka bisa untuk berperang melawan Islam.
Kesedihan terpahit kita
adalah, umat islam cenderung di tiup jauh dari jihad dengan
ceramah-ceramah menyesatkan dari ulama-ulama sendiri. Ulama-ulama yang
di pengaruhi oleh musuh; yang hanya dengan sedikit uang!. Namun
Alhamdulillah, ummat ini telah bangkit, bahan-bahan jihad telah menyebar
di net, ambil bagianmu sebarkan kebenaran.
Saudariku dalam Islam, istri mujahid yang di hormati….
Bicaralah kepada orang-orang di sekitarmu yang berbicara buruk tentang
jihad. Nasehati mereka agar bersikap adil dan bijaksana dan jangan hanya
mendengar dari satu sisi saja dan menjadi tuli mendengar dari sisi yang
bersebrangan. Buat mereka sadar bahwa ini penting, setelah mendengar
berita dari media mainstream agar mentabayunkannya ke media-media
mujahidin.
Istri seorang mujahid, engkau mungkin melihat, bahwa
tidaklah cukup untuk berjalan di sepanjang jalan ini yang dibungkus
dengan emosional, atau sekedar memiliki keinginan untuk membalas, atau
untuk memulihkan martabat kita semata. Karenanya, ini juga menjadi
tugasmu untuk mempersiapkan dirimu dan mempersenjatai dirimu dengan ilmu
pengetahuan. Perluaslah pengetahuanmu pada bidang yang dapat membantumu
memahami jalan-jalan para Nabi dan para Mujahidin. Lahaplah ilmu wajib
yakni ilmu tawheed dan esensi dari dien ini.
Bacalah Al-Quran
setiap hari dan bersegeralah dalam mengenali agamamu dengan lebih baik
lagi. Biasakan membaca tentang kehidupan para Nabi, pahami dengan benar
bagaimana mereka berjuang, bagaimana mereka bersabar dalam menghadapi
kesulitan-kesulitan dan ambillah ibroh darinya. Baca dan lebih pahamilah
kehidupan para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam, karena
mereka-lah sebaik-baik suri teladan.
Para Mujahidin –semoga Allah
menjaga mereka- adalah penegak-penegak panji tawheed yang kuat, para
pengikut syari’at Islam, para pengikut jalan Nabi kita tercinta
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam; yang menyatukan umat Islam
ini!
Wahai ibu dari mujahid masa depan, kewajiban dan tanggung
jawab untuk mengajar dan mencerahkan anak-anak-mu terletak pada dua
bahu-mu. Mereka adalah permata yang berharga dalam hidupmu, mereka
adalah amanah dan tanggung jawabmu. Engkau harus mengajari mereka
tentang Islam dan suapi mereka dengan sejarah-sejarah Islam. Agar mereka
dapat belajar dan mencintai agama mereka serta siap berperang demi
agama. Yang terpenting sekali, engkau harus mengebalkan mereka dari
kepalsuan dan penipuan terhadap agama kita. Dorong mereka untuk mencari
ilmu yang akan menguntungkan umat Islam.
Saudariku dalam Islam,
jumlah orang-orang yang benar tidak seharusnya mengusikmu selama engkau
telah memainkan bagianmu, kebenaran itu istimewa dan mulia, dan
orang-orangnya sangat sedikit.
Allah berfirman, “dan sebahagian
besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam Keadaan
mempersekutukan Allah (mereka adalah kaum musyrikin).” (Yusuf: 106) dan Ibrahim -‘Alayhis salam- dulunya sendiri, namun Allah menyebutnya ‘ummah’; Sebuah bangsa.
Ukhty ku sayang,,,,,
sekiranya terdapat angin kekalahan berhembus pada kehidupan-mu, atau
telingamu terbanting ke bawah oleh kerasnya suara bom dan rudal, atau
bahkan engkau telah mendengar tentang pemenjaran beberapa mujahidin dan
di antaranya adala suami mu, engkau seharusnya mendukung dan memberi
semangat suami mu, jangan pernah melepaskannya dan meninggalkan-nya pada
saat-saat di butuhkan seperti ini.
Setelah pertemuan pertama
beliau dengan Jibril –‘Alayhis salam- di gua Hira, Rasulullah
Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam menggigil ketakutan. Pada tahap ini beliau
kembali kepada istrinya Khadijah dan bersabda “Selimuti aku, selimuti
aku”. Dia menyelimuti beliau hingga beliau merasa nyaman. Beliau
Shallallahu ‘alayhi wa Sallam memberitahu Khadijah -Radhiyallahu ‘Anha-
tentang kejadian di gua tersebut dan menambahkan bahwa beliau merasa
ngeri.
Apakah dia berbaring atau menjadi gelisah dan bingung?
Tentu saja tidak!
Sebagai istri ia mencoba menenangkan beliau dan meyakinkan beliau Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam dan mengatakan, “Allah
tidak akan mempermalukanmu, engkau menyatukan hubungan nasab, membantu
yang lemah, engkau membantu orang miskin dan orang-orang yang
membutuhkan, engkau memuliakan tamu dan bertahan dengan kesulitan di
atas jalan kebenaran.”
Wahai saudari yang mulia….
Suami mu mungkin saja terdaftar paling atas di daftar DPO, pada saat
ini ia mungkin juga di penjara, duka yang mendalam dan kesedihan mungkin
saja sedang berada di sisinya, berikan pundakmu untuknya, jadilah
sumber dukungan dan sumber kekuatan baginya.
Kuatkan lah ia, dan ketikan cobaan datang padanya, katakanlah,
“Sayang,
semua baik-baik saja, tidak ada yang berbahaya, sebelum engkau Ammar
telah di usik …. sebelum engkau Bilal telah bersabar…
Dan
sebelum engkau Salaahuddin telah menang …. dan In syaa Allah engkau pun
akan menang.. baik dengan kemenangan atau pun mati syahid.”
Diambil dari Majalah Inspire Seri ke 12.
Diterjemahkan oleh Inbin Deep/ I’mNot-a Barbie I’am-a Neqabie
Dipublikasikan ulang oleh Shoutussalam Islamic Media
Jalan Keselamatan di Zaman Fitnah
10 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar