Catatan Hati Muslimah

Dunia Adalah Perhiasan,Sebaik-baik Perhiasan Adalah Wanita Sholehah


“Ayah, ayah” kata sang anak…

“Ada apa?” tanya sang ayah…..

“aku capek, sangat capek …

aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek …aku mau menyontek saja!

aku capek. sangat capek …

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! …

aku capek, sangat capek … aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung …aku ingin jajan terus! …

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati …

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku …


aku capek ayah, aku capek menahan diri …aku ingin seperti mereka…

mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! .. ”

sang anak mulai menangis…

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata

” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu ”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak


kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang …

lalu sang anak pun mulai mengeluh

” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” …

sang ayah hanya diam.


Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang …

“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini !”

sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“ Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.

” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah …?”

” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”

” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu ”

” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”

” Nah, akhirnya kau mengerti”

” Mengerti apa? aku tidak mengerti”

” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”

” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi … ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri … maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri … seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya … maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang … maka kau tau akhirnya kan?”

” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah, aku akan tegar saat yang lain terlempar ”


Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
Sebuah renungan untukku, untukmu, untuk kita semua.
Barakallahufiikum.semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh


Kata apakah yang tercipta saat iman telah mendominasi dan bersemi indah di ladang hati? Keajaiban! Tak ada lagi tempat untuk dunia semu yang melenakan bertengger di dahan kesuciannya. Tumbuh kokoh, subur dengan siraman cahaya mahabbah ilaLlah (kecintaan pada Ilahi). Menjulang ke langit harapan dengan puncak kerinduan akan syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Menembus langit bumi, mengetuk pintu langit. Mengucapkan salam kerinduan pada janji Sang Maha Rahman akan kesempatan menatap langsung wajah-Nya yang Maha Indah.

Usianya masih muda. Menurut hitungan kebanyakan kita. Sekitar 22 tahun. Namun ketegaran kata yang menjelma menjadi keputusannya jauh melampaui kedewasaan umurnya. Keteladanan yang dilakoninya, membungkam mulut sejarah para pemuja keindahan fisik. Bahwa tampilan luar bukanlah segalanya. Karena sejatinya, isilah yang menjadi parameter keabadian sejarah dan keagungan hidup.
Maka, ketika disodorkan dihadapannya biodata seorang ikhwan (laki-laki) yang akan datang untuk ta’aruf dan meminang, dengan keikhlasan istikharah, mulutnya berucap ‘IYA! dengan ketegasan. Mungkin kita bisa berkata ‘Ah, kalau masalahnya sekedar itu, apa susahnya sih! Semua orang juga bisa!’. Tapi bagaimana jika ikhwan (laki-laki) yang datang itu umurnya sudah 40-an tahun? Ditambah lagi dengan kondisi fisiknya yang tidak sempurna? Ya, untuk berjalan, ia membutuhkan bantuan tongkat. Sebab kakinya kecil sebelah! Masihkah kita pun akan berkata ‘IYA?’

SubhanaLlah, Maha Suci Allah yang telah menciptakan wanita tegar nan shalihah. Penerus madrasah generasi shahabiyah terdahulu yang diberkahi Allah SWT. Ketika keluarga yang mengasuhnya sejak kecil meninggikan suara lantaran emosi dunia yang dikangkangi nafsu dengan ucapan ‘Tidak adakah laki-laki normal yang bisa kau dapatkan!’, dengan ketenangan yang mengagumkan, ia hanya berucap ‘saya menikah karena Allah, bukan karena yang lain!’. Ia menerima sang lelaki karena mengetahui akan visi akhiratnya. Yang menyerahkan hati dan cita-citanya semata untuk meraih keridhoan Allah SWT. Maka bagi sang wanita, tidak ada cela untuk menolak pinangan lelaki yang demikian.

Salimul Aqidah (aqidah yang bersih) yang dihamparkannya, mengiringi keyakinannya akan sabda al ma’shum Rasul SAW. ‘Jika datang pinangan seorang lelaki yang baik agamanya, maka terimalah. Sebab jika tidak, maka fitnah besar akan muncul di bumi’. Sungguh, keputusan tegas yang lahir dari lisanmu, wahai saudariku, telah membuat diri malu akan masih seringnya mata ini tertipu gemerlap dunia dengan segala atributnya. Kematangan ideologi yang kau lakonkan menghantam telak ego kemanusiaanku yang tak ada apa-apanya,..

Semoga bisa qt jdikan bahan pelajaran bagi qt semua,..
KhususNya buat Ana sndiri yaa,..
Sungguh Indah Perhiasan Dunia itu, tidak salah Rosulullah menyebutNya,.
Setiap keindahan perhiasan dunia,.
Hanya Istri Shalihah yg paling indah,..

Banyak sekali cara pengobatan nabawi. Kami hanya menyebutkan beberapa di antaranya, karena keterbatasan halaman yang ada:
1. Pengobatan dengan madu
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang madu yang keluar dari perut lebah:
يَخْرُجُ مِنْ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيْهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ
“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (An-Nahl: 69)
Madu dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. Pengobatan dengan habbah sauda` (jintan hitam, red.)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلاَّ مِنَ السَّامِ. قُلْتُ: وَمَا السَّامُ؟ قَالَ: الْمَوْتُ
“Sesungguhnya habbah sauda` ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari penyakit as-samu”. Aku (yakni`Aisyah radhiallahu ‘anha) bertanya: “Apakah as-samu itu?” Beliau menjawab: “Kematian.” (HR. Al-Bukhari no. 5687 dan Muslim no. 5727)
3. Pengobatan dengan susu dan kencing unta
Anas radhiallahu ‘anhu menceritakan: “Ada sekelompok orang ‘Urainah dari penduduk Hijaz menderita sakit (karena kelaparan atau keletihan). Mereka berkata: ‘Wahai Rasulullah, berilah tempat kepada kami dan berilah kami makan.’ Ketika telah sehat, mereka berkata: ‘Sesungguhnya udara kota Madinah tidak cocok bagi kami (hingga kami menderita sakit, –pent.).’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menempatkan mereka di Harrah, di dekat tempat pemeliharaan unta-unta beliau (yang berjumlah 3-30 ekor). Beliau berkata: ‘Minumlah dari susu dan kencing unta-unta itu.’9
Tatkala mereka telah sehat, mereka justru membunuh penggembala unta-unta Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (setelah sebelumnya mereka mencungkil matanya) dan menggiring unta-unta tersebut (dalam keadaan mereka juga murtad dari Islam, -pent.). Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengirim utusan untuk mengejar mereka, hingga mereka tertangkap dan diberi hukuman dengan dipotong tangan dan kaki-kaki mereka serta dicungkil mata mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 5685, 5686 dan Muslim no. 4329)
4. Pengobatan dengan berbekam (hijamah)
Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma mengabarkan:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ وَهُوَ مُحْرِمٌ فِي رَأْسِهِ مِنْ شَقِيْقَةٍ كَانَتْ بِهِ
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam pada bagian kepalanya dalam keadaan beliau sebagai muhrim (orang yang berihram) karena sakit pada sebagian kepalanya.” (HR. Al-Bukhari no. 5701)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
الشِّفَاءُ فِي ثَلاَثٍ: شُرْبَةِ عَسَلٍ، وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ، وَكَيَّةِ نَارٍ، وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الْكَيِّ
“Obat/kesembuhan itu (antara lain) dalam tiga (cara pengobatan): minum madu, berbekam dan dengan kay, namun aku melarang umatku dari kay.”11 (HR. Al-Bukhari no. 5680)
5. Ruqyah,
Di antara cara pengobatan nabawi yang bermanfaat dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah ruqyah yang syar’i, yang ditetapkan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah yang shahih. Ketahuilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan Al-Qur`anul Karim sebagai syifa` (obat/ penyembuh) sebagaimana firman-Nya:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an apa yang merupakan syifa` dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Isra`: 82)
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu berkata ketika memberikan komentar terhadap hadits yang menyebutkan tentang wanita yang menderita ayan (epilepsi): “Dalam hadits ini ada dalil bahwa pengobatan seluruh penyakit dengan doa dan bersandar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah lebih manjur serta lebih bermanfaat daripada dengan obat-obatan. Pengaruh dan khasiatnya bagi tubuh pun lebih besar daripada pengaruh obat-obatan jasmani.
Namun kemanjurannya hanyalah didapatkan dengan dua perkara:
Pertama: Dari sisi orang yang menderita sakit, yaitu lurus niat/tujuannya.
Kedua: Dari sisi orang yang mengobati, yaitu kekuatan bimbingan/arahan dan kekuatan hatinya dengan takwa dan tawakkal. Wallahu a’lam.” (Fathul Bari 10/115)
Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu berkata: “Aku pernah tinggal di Makkah selama beberapa waktu dalam keadaan tertimpa berbagai penyakit. Dan aku tidak menemukan tabib maupun obat. Aku pun mengobati diriku sendiri dengan Al-Fatihah yang dibaca berulang-ulang pada segelas air Zam-zam kemudian meminumnya, hingga aku melihat dalam pengobatan itu ada pengaruh yang mengagumkan. Lalu aku menceritakan hal itu kepada orang yang mengeluh sakit. Mereka pun melakukan pengobatan dengan Al-Fatihah, ternyata kebanyakan mereka sembuh dengan cepat.”
Subhanallah! Demikian penjelasan dan persaksian Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu terhadap ruqyah serta pengalaman pribadinya berobat dengan membaca Al-Fatihah. (Ad-Da`u wad Dawa` hal. 8, Ath-Thibbun Nabawi hal. 139)
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan berkata: “Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan Al-Qur`an sebagai syifa` bagi penyakit-penyakit hissi (yang dapat dirasakan indera) dan maknawi berupa penyakit-penyakit hati dan badan. Namun dengan syarat, peruqyah dan yang diruqyah harus mengikhlaskan niat. Dan masing-masing meyakini bahwa kesembuhan itu datang dari sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan ruqyah dengan Kalamullah merupakan salah satu di antara sebab-sebab yang bermanfaat.”
Beliau juga berkata: “Pengobatan dengan ruqyah Al-Qur`an merupakan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan amalan salaf. Mereka dahulu mengobati orang yang terkena ‘ain, kesurupan jin, sihir dan seluruh penyakit dengan ruqyah. Mereka meyakini bahwa ruqyah termasuk sarana yang mubah12 lagi bermanfaat, sementara yang menyembuhkan hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala saja.” (Al-Muntaqa min Fatawa Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan, juz 1, jawaban soal no. 77)
Thibbun Nabawi Memberi Pengaruh bagi Kesembuhan dengan Izin Allah Subhanahu wa Ta’ala
Mungkin ada di antara kita yang pernah mencoba melakukan pengobatan dengan thibbun nabawi dengan minum madu misalnya atau habbah sauda`. Atau dengan ruqyah membaca ayat-ayat Al-Qur`an dan doa-doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun tidak merasakan pengaruh apa-apa. Penyakitnya tak kunjung hilang. Ujung-ujungnya, kita meninggalkan thibbun nabawi karena kurang percaya akan khasiatnya, lalu beralih ke obat-obatan kimiawi. Mengapa demikian? Mengapa kita tidak mendapatkan khasiat sebagaimana yang didapatkan Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu ketika meruqyah dirinya dengan Al-Fatihah? Atau seperti yang dilakukan oleh seorang shahabat ketika meruqyah kepala suku yang tersengat binatang berbisa di mana usai pengobatan si kepala suku (pemimpin kampung) sembuh seakan-akan tidak pernah merasakan sakit?
Di antara jawabannya, sebagaimana ucapan Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu yang telah lewat, bahwasanya manjurnya ruqyah (pengobatan dengan membaca doa-doa dan ayat-ayat Al-Qur`an) hanyalah diperoleh bila terpenuhi dua hal:
Pertama: Dari sisi si penderita, harus lurus dan benar niat/ tujuannya.
Kedua: Dari sisi yang mengobati, harus memiliki kekuatan dalam memberi bimbingan/arahan dan kekuatan hati dengan takwa dan tawakkal.
Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu berkata: “Ada hal yang semestinya dipahami, yakni zikir, ayat, dan doa-doa yang dibacakan sebagai obat dan yang dibaca ketika meruqyah, memang merupakan obat yang bermanfaat. Namun dibutuhkan respon pada tempat, kuatnya semangat dan pengaruh orang yang meruqyah. Bila obat itu tidak memberi pengaruh, hal itu dikarenakan lemahnya pengaruh peruqyah, tidak adanya respon pada tempat terhadap orang yang diruqyah, atau adanya penghalang yang kuat yang mencegah khasiat obat tersebut, sebagaimana hal itu terdapat pada obat dan penyakit hissi.
Tidak adanya pengaruh obat itu bisa jadi karena tidak adanya penerimaan thabi’ah terhadap obat tersebut. Terkadang pula karena adanya penghalang yang kuat yang mencegah bekerjanya obat tersebut. Karena bila thabi’ah mengambil obat dengan penerimaan yang sempurna, niscaya manfaat yang diperoleh tubuh dari obat itu sesuai dengan penerimaan tersebut.
Demikian pula hati. Bila hati mengambil ruqyah dan doa-doa perlindungan dengan penerimaan yang sempurna, bersamaan dengan orang yang meruqyah memiliki semangat yang berpengaruh, niscaya ruqyah tersebut lebih berpengaruh dalam menghilangkan penyakit.”

Setiap penyakit itu pasti ada obatnya, berdasarkan sabda Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut:
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Setiap penyakit itu pasti ada obatnya. Oleh karena itu, barang siapa yang tepat dalam melakukan pengobatan suatu penyakit, maka dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla dia akan sembuh.”
[HR. Muslim, dalam Kitab as-Salaam, bab Li kulli Daa-in Dawaa wa Istihbabut Tadaawii, Hadits no. 2204]
 -
Dan kewajiban kita adalah berkikhtiar dalam mencari obatnya dengan usaha yang maksimal. Dalam usaha kita mengobati penyakit yang diderita, kita harus memperhatikan 2 hal:
-Pertama, bahwa obat dan dokter hanya sarana kesembuhan, sedangkan yang benar-benar menyembuhkan adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
-Kedua, ikhtiar tersebut tidak boleh dilakukan dengan cara-cara yang haram dan syirik. Yang haram ini seperti; berobat dengan menggunakan obat yang terlarang atau barang-barang yang haram, karena Allah tidak menjadikan penyembuhan dari barang yang haram. Dan tidak boleh pula berobat dengan hal-hal yang syirik, seperti pengobatan alternatif dengan cara mendatangi dukun, tukang sihir, paranormal, orang pintar, menggunakan jin, pengobatan jarak jauh atau yang semisalnya yang tidak sesuai dengan syari’at, sehingga dapat mengakibatkan jatuh ke dalam syirik dan dosa besar yang paling besar. (Do’a & Wirid, karya Ust Yazid Jawas hal. 354)
Salah satu metode pengobatan yang dianjurkan oleh Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dengan Habbatus Sauda’, berikut ini adalah pembahasannya:
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu, Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Dalam Habbatus Sauda’ ada obat dari segala penyakit, kecuali as-Saam”.
Ibnu Syihab (seorang rawi hadits ini) mengatakan : “as-Saam adalah kematian, dan Habbatus Sauda’ adalah asy-Syuniz.”
[HR. Bukhori, dalam Kitab at-Thibb, bab al-Habbatus Sauda', Hadits no. 5688]

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini adalah obat dari segala penyakit, kecuali as-Saam”. Aku berkata (Perawi hadits ini, yakni Kholid bin Sa’ad): “apa itu as-Saam?” dijawab (yakni oleh Ibnu Abi Atiq): “Kematian”.
[HR. Bukhori, dalam Kitab at-Thibb, bab al-Habbatus Sauda', Hadits no. 5687]

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu, Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidaklah ada suatu penyakit, kecuali dalam Habbatus Sauda’ terdapat kesembuhan baginya, kecuali as-Saam (kematian)”
[HR. Muslim, dalam Kitab as-Salaam, bab at-Tadawi bil Habbatis Sauda’. Hadits no. 2215]
Nama lain dari Habbatus Sauda` adalah Nigella Sativa, al-Karawiyyah as-Sauda’, al-Kamoun al-Aswad, asy-Syuniz, black cumin, kerosene, coal oil, carazna.

Menurut beberapa hasil penelitian, Habbatus Sauda` memiliki khasiat –dengan izin Allah– :
1.      Menguatkan immunity system pada diri manusia.
2.      Melawan & menghancurkan sel-sel kanker/tumor.
3.      Mengobati reumatik, peradangan serta infeksi.
4.      Menghentikan dan menyembuhkan penyakit pilek.
5.      Jika digoreng & dibakar kemudian dicium terus-menerus dapat mengeliminasi gas (dalam) perut.
6.      Membunuh cacing-cacing parasit jika dimakan sebelum makan pagi dan jika diletakkan di atas perut      dari bagian luar sebagai aromaspa atau luluran.
7.      Minyaknya bermanfaat untuk menyembuhkan gigitan ular, juga bengkak di dubur dan tahi lalat.
8.      Menghilangkan sesak nafas & sejenis kesulitan nafas, melonggarkan penyumbatan akibat dahak.
9.      Melancarkan haidh yang tersendat.
10.  Jika dibalutkan, bermanfaat untuk menyembuhkan pusing yang parah.
11.  Apabila dimasak dengan cuka bersama kayu pinus dan kemudian dibuat untuk berkumur, maka hal itu akan menghilangkan sakit gigi yang disebabkan sensitifitas terhadap dingin.
12.  Jika diminum, biji ini akan melancarkan kencing, haidh dan ASI.
13.  Menyembuhkan gigitan Laba-laba.
14.  Bila dibakar, asapnya dapat mengusir serangga.
15.  Menghilangkan sendawa asam yang berasal dari dahak dan melancholia (gangguan yang disebabkan kesedihan yang terus-menerus/depresi sehingga merusak bagian empedu).
16.  Menghilangkan Kusta (lepra).
17.  Menghilangkan demam Quartan (yakni demam yang menyerang manusia selama sehari kemudian mereda selama 2 hari kemudian menyerang lagi ketika hari ke-4).
18.  Jika ditumbuk dan dibuat adonan dengan madu dan air hangat dapat menghancurkan batu yang muncul dalam ginjal dan kandung kemih serta sifat diuretic (memperlancar air seni).
19.  Apabila digoreng dan dicium terus-menerus dan dicampur dengan cuka dapat menyembuhkan jerawat dan kudis serta menghilangkan peradangan yang lebih kronis dari jerawat (tumor).
20.  Jika digoreng tanpa minyak dan ditumbuk serta dicampur dengan minyak zaitun kemudian diteteskan ke dalam hidung 3 tetes akan menyembuhkan gejala pilek yang disertai bersin-bersin.
21.  Jika dibakar dan dicampur dengan lilin  dan minyak inai/henna atau minyak bunga iris serta dibalurkan pada borok-borok/koreng yang keluar di betis setelah dibersihkan dengan cuka, maka akan dapat menghilangkannya.
22.  Bermanfaat untuk menyembuhkan bekas gigitan anjing (Rabies) dan aman dari kematian akibat rabies.
23.  Jika dihirup akan bermanfaat bagi hemiplegia (semiparalysis/lumpuh separuh).
24.  Jika enzoat (celak persia) dicampur dengan air & dibalurkan ke lingkaran dubur (lobang dubur/anus) dan juga diminum dengan dosis sekitar 25 gr akan menyembuhkan Bawasir.
25.  Jika disedot melalui hidung akan bermanfaat menghentikan air yang keluar pada mata.
26.  Dan lain-lain.

Aiman bin ‘Abdil Fattah mengatakan :”Karena itulah kami dapat menetapkan bahwa dalam Habbatus Sauda’ terdapat kesembuhan untuk segala macam penyakit, karena peranannya yang menguatkan dan memperbaiki sistem immunity, suatu sistem yang di dalamnya ada kesembuhan dari segala macam penyakit, yang bereaksi terhadap segala sebab yang menimbulkan penyakit, yang memiliki kemampuan awal untuk memberikan kesembuhan secara sempurna atau sebagian diantaranya untuk menyembuhkan segala penyakit”.
Beliau juga mengatakan : “Begitulah kejelasan hakikat ilmiah tentang hadits yang mulia ini, yang sebelumnya tidak pernah diketahui siapapun, apalagi dinyatakan kepada masyarakat luas. Padahal yang demikian itu sudah dinyatakan sejak 14 abad yang lampau, yang menerima wahyu dari Dzat Yang Maha Mengetahui segala rahasia makhluk-Nya. Benar apa yang difirmankan-Nya :
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS An-Najm : 3-4).
            Kemudian beliau (Aiman bin ‘Abdil Fattah) mengingatkan : “Investasi kajian dan penelitian tentang pengobatan ala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam semacam ini, dengan menggunakan sarana yang sederhana namun besar manfaatnya, harus bekerja sama dengan para pakar medis dan ahli pengobatan. Kita tidak boleh mengubur kepala di dalam pasir dan mengabaikan penggunaannya, karena terprovokasi pengobatan dengan jenis rerumputan atau para produsen minyak, seperti yang terjadi belakangan ini.
            Kita juga harus pasang kuda-kuda bahwa harga obat-obat kimiawi di seluruh negara Islam akan melonjak tajam dari harga saat ini, sesuai dengan tata tertib organisasi perdagangan internasional, yang melarang pembuatan obat-obatan kecuali di negara asalnya, yang dimulai tahun 2005 mendatang.
            Karena itulah kami menghimbau kepada para peneliti orang-orang Muslim agar aktif mengeluarkan simpanan pengobatan ala Nabi, sesuai dengan penelitian ilmiah yang akurat, sebagaimana himbauan kami kepada para investor agar menanamkan modalnya untuk memproduksi obat-obatan berdasarkan petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Janganlah mereka menunggu hingga orang-orang Muslim menjadi santapan obat-obatan kimiawi, sebagaimana kini mereka menjadi santapan berbagai produk makanan.”

Demikianlah sedikit tentang pengobatan dengan Habbatus Sauda`, dan masih ada beberapa metode pengobatan Nabawi seperti Bekam, Madu, dan lainnya yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit –bi idznillaahi ‘Azza wa Jalla–.

Wallaahu a’lam bish-Showaab.

Ya Allah…
Dimanakah ku harus berlabuh…
Saat semua dermaga menutup pintu,
Dan berkata “ ini bukan untukmu…”
“Segara menjauh karna disini bukan tempatmu….!!!”

Ya Allah…
Katakan padaku, dermaga untukku berlabuh…???
Agar ku segera menghela nafas kehidupan yang baru.
Sampai kapan ku harus arungi waktu,..
Ku lelah Menunggu suatu yang tak pasti walau hanya Satu,..

Ya Allah …
Beri aku penerang jalan-Mu
Agar tak tersesat saat ku melaju,..
Kuatkan awak kapalku,
Saat badai menghalangi jalanku

Ya Allah …
Tetaplah disisiku,
Jangan Engkau menjauh dariku…
Karna ku mati tanpa hadir-Mu

Ya Allah, Ya Rabb
Aku berdo'a untuk seorang pria yang
akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu
lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku
pada posisi kedua di hatinya setelah
Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk
dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik
tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang
sungguh mencintai dan dekat dengan
Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu
ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa
dan untuk apa ia hidup sehingga
hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak
tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya
mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku
tetapi juga dapat menasihatiku ketika
aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena
kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat
terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa
sebagai seorang wanita ketika aku di
sisinya

Ya Allah, Ya Rabb
Aku tidak meminta seseorang yang
sempurna namun aku meminta seseorang
yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna
di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan
dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku
untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku
untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk
membuat hidupnya menjadi sempurna

Ya Allah, Ya Rabb
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat
membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh
mencintaiMu sehingga aku dapat
mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga
kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku
selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku
dapat melihat banyak hal baik dan bukan
hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan
kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta
mendukungnya setiap saat dan tersenyum
untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan
bertemu, aku berharap kami berdua dapat
mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena
telah memberikan kepadaku pasangan yang
dapat membuat hidupku menjadi
sempurna."
Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami
bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala
sesuatunya indah pada waktu yang telah
Engkau tentukan

Amin....

Ya Rabb…
Bentuklah diriQ menjadi manusia yg cukup kuat untuk mengetahui kelemahanQ,
dan berani menghadapi diriQ sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan..
Tetap jujur dan rendah hati dalam kemenangan
Bentuklah diriQ menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita2Q
dan tidak hanya tenggelam dalam angan2 saja.
Seorang manusia yang sadar bahwa mengenal Engkau
dan siapa diriQ sendiri adalah landasanQ dalam memulai kehidupan.

Ya Rabb…
Aku mohon janganlah pimpin diriQ di jalan yg mudah dan lunak..
namun tuntunlah aQ di jalan yang penuh hambatan dan godaan,
kesulitan dan tantangan.Biarkan diriQ belajar untuk tetap berdiri di tengah badai
dan senantiasa belajar untk mengasihi mereka yg tidak berdaya.
Ajarilah aQ berhati tulus dan bercita-cita tinggi,
sanggup memimpin diriQ sendiri sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.
Jadikanlah hamba seseorang yg mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka..
Seseorang yg berhasrat untuk menggapai masa depan yg cerah.
namun tak pernah melupakan masa lampau.
Dan, setelah semua menjadi milikQ..
Berikan aQ cukup rasa humor,
sehingga aQ dapat bersikap sungguh2 namun tetap mampu menikmati hidupQ..

Ya Rabb…
Berilah aQ kerendahan hati..
agar aQ ingat akan kesederhanaan dan keagungan yg hakiki.
pada sumber kearifan,dan kelemahlembutan Amin…..\(^_^)/

♥ Kunjungan ♥

♥ My Twitter ♥

♥ Pengikut ♥

Diberdayakan oleh Blogger.

Sepintas tentangKU

Foto saya
Saya adalah sosok Manusia biasa yang pasti punya kelebihan & k'kurangan yang di ciptakan Allah tuk mencari KeridhoanNya serta mempunyai ribuan cara tuk mencapai kerinduan yang selama ini ku tanam

Kutipan Hikmah

Bukalah kedua matamu pada alam semesta ini maka kamu akan melihat indahnya keindahan.

Bukalah hatimu untuk melihat rahasia-rahasia keindahan ini maka kamu akan melihat kehidupan ini berbunga-bunga.

Selamilah kehidupan dalam sanubarimu maka kehidupan tersebut akan menjadi milikmu seluruhnya.

Satukan hatimu padaku maka aku akan menyatukan akalku padamu. Berikan tanganmu kepadaku maka sungguh aku berharap dapat memberimu kehidupan yang damai lagi bahagia dengan seizin Allah.

Bukalah dadamu, aku akan memenuhinya dengan kehangatan, cinta dan kejujuran.

Bersamalah denganku supaya aku menjadi milikmu dan sebagaimana yang kamu cintai.Berikan kepadaku air mata yang akan menghidupkan hatimu dan menghibur jiwamu.

“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku
tertuju kepadamu”

“Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.” (Hadits Imam Ja‘far as)


“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
Sebab air mata kita adalah tinta untuk berfikir. Ungkapan-ungkapan kita teguh diatas prinsip dan tangisan kita senantiasa berada diatas Manhaj.

Bila kita menuntun hati kita dengan cinta kepada selain yang layak dicintai, maka kita kehilangan milik kita yang paling kita banggakan.

Bila kita sedang mencari-cari tempat keberadaan cinta itu, sedangkan kita menyangka keberadaannya, sesungguhnya kita perlu untuk mencintai tapi tidak berlebih-lebihan, menyenangi tapi tidak berlebihan dan rindu tapi dengan pembatasan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Barang siapa yg sdang di smpitkan rezkinya, sdang punya bnyak masalah, sedang punya keinginan. Gampang kata ALLAH, cobalah sedekah! ALLAH akgn bikin yang sulit bisa jdi mudah. (Q.S Ath-Thalaq ayat 7)

Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Q.S Ali 'Imran ayat 147)

"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (Bukhari - Muslim)


Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi." (Bukhari - Muslim)

Dari Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seseorang itu akan berkumpul bersama orang yang dikasihinya." (Bukhari - Muslim)


Dari Adiyyi bin Hatim ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Bersedekahlah supaya engkau diselamatkan dari api neraka walaupun hanya sebagian dari sebuah kurma." (Bukhari)


Dari Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda,"Ya Allah,sesungguhnya tidak ada kehidupan yg sebenarnya kecuali kehidupan akhirat." (Bukhari - Muslim)