Catatan Hati Muslimah

Dunia Adalah Perhiasan,Sebaik-baik Perhiasan Adalah Wanita Sholehah

Aku sampai pada keadaanku yang sekarang adalah dengan perjuangan
Dan selama nafas ini masih terus berhembus, selama itupula aku dan semua manusia akan terus berjuang....
Berjuang dan terus berjuang,,,
Kehidupan di dunia adalah sebuah perjuangan tanpa henti.
Sejak lahir hingga akhir hayat, semua dari kita "berjuang"
Tengok saja,...!!

Seorang bayi berjuang untuk mulai membiasakan diri dengan lingkungan asing yang belum pernah dia kenal sebelumnya...
Seorang ibu berjuang untuk mendidik anak-anaknya untuk menjadi generasi yang tangguh,..
Seorang ayah berjuang mati-matian tuk menafkahi keluarganya,,,
Seorang pelajar berjuang untuk meraih ilmu,,,
Yang miskin berjuang untuk bisa mendapatkan kehidupan yang layak,,,
Yang sedan
g jatuh Cinta berjuang untuk menahan rindu,,,

Yngg baru berkerudung berjuang untuk tidak tergoda dan membuka kerudungnya,,,
Suami Istri berjuang mengarungi bahtera Rumah Tangga,,
Yngg terkena musibah atau yang ditinggal oleh orang yang di kasihi berjuang dengan sabar dan tabah menjalani kehidupannya,,.
Yang berselisih berjuang untuk berdamai,,
Dan setiap Hamba Allah berjuang untuk kembali kepada Allah serta memiliki tugas untuk memperjuangkan Agama Allah, menyebarkan kebaikan dan kasih sayang kepada seluruh makhluk bumi..

مَاشَآءَاللّهُ
oleh Oki Setiana Dewi
  

Gaul. Apa sih gaul itu? Berikut tweet dari OSD mengenai #gaul melalui akun twitter official OSD @oki_setiana:

Diawali dengan tweet yang pertama, yaitu: 1.Pemuda pemudi islam harus gaul!
Kemudian dilanjutkan dengan tweet-tweet berikutnya:
2. Gaul itu bukan : bermewah-mewahan, berhias melebihi batasnya, berpakaian ketat (wanita), dll. NO
3. Punya kepribadian supel dan bisa berteman dengan berbagai kalangan
4. Buka mata, buka telinga, pelajaran tersebar dimana saja. Di dalam dan di luar masjid!
5. Pandai menempatkan diri, cepat beradaptasi dan santun!
6. Urusan akhirat jalan.. Urusan dunia juga jalan. Seimbang!
7. Pintar ilmu dunia, juga pintar ilmu akhirat.
8. Nyambung diajak ngomong urusan duniawi, nyambung juga diajak ngomong ayat2 اللّهُ
9. tau biografi orang-orang hebat, tau juga biografi/siroh rasul dan sahabat-sahabatnya. Seimbang
10. Kalau jago nyanyi, baca qur'an juga harus jago plus dengan tartil yang benar
11. Kalau banyak hafal lagu, hafalan qur'an juga banyak. Minimal juz 30
12. Baik dalam berpakaian, keren tampilan luar, tapi dalemnya jgn diabaikan. Ruhiyah diisi
13. Senang tersenyum, senang memberi salam, senang menyebut asma-asma اللّهُ.
14. Kalimat hi atau hallo diganti dengan assalammu'alaikum..
15. Kalimat ya ampun, ganti jadi ya اللّهُ, Astaga ganti jadi Astaghfirullah, wow keren ganti jadi MasyaAllah
16. Menunjukkan identitas keislaman (wanita dgn jilbabnya) dan berprestasi sesuai bidangnya
17. Haus ilmu! Senang belajar dan senang membagi ilmunya
18. Mengerti dari mana, untuk apa ia diciptakan dan kemana ia kembali. Be prepared
19. Mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidup, tak suka meminta-minta justru senang memberi,miliki harga diri
20. 'Apa yg bisa kuberikan untuk keluargaku, untuk negaraku, untuk agamaku? ' Semangat berkontribusi
21. Katakan yg benar itu benar. Yg salah itu salah. Berprinsip!
22. Tidak mudah terombang ambing, mudah mengekor orang, menjadi Pengikut. Trendsetter bukan follower
23. Kalau pernah jalan2 ke luar negeri, harusnya pernah ke Makkah
24. Nongkrong, sanda gurau boleh, tapi ga berjam-jam lamanya.nambah temen, ajang sosialisasi tapi secukupnya saja
25. Pandai memanfaatkan waktu. Kapan saat bermain, belajar, bekerja, berkarya. Kpn wkt utk diri sendiri&org lain
26. Rencanakan masa depan. Punya mimpi, punya target!
27. Dakwah yuk! Dakwah (mengajak manusia pd اللّهُ)bukan tugas org pesantren/anak-anak ngaji aja. Sampaikan walau 1ayat
28. kaji Islam biar mantap dan semangat mendakwahkannya! (Nasihat diri sendiri)
Dan terakhir, OSD mengakhiri tweetnya dengan ungkapan: “29. Dihormati yg muda, disayangi yang tua, disenangi sesama! 

Selamat menjadi pemuda pemudi Islam yg gaul! ^^

http://www.okisetianadewi.co.id/id/artikel/berita/195-gaul-yang-bermanfaat


Seorang ibu kebingungan. Ia memotong rambut anak perempuannya yang baru berumur tiga tahun tetapi rambut di kepala anaknya tersebut ternyata terlalu pendek dengan bentuk yang tak beraturan. Si ibu merasa sangat bersalah dan terus memandangi rambut anaknya. Ia berpikir, apalagi yang dapat dilakukannya untuk membuat penampilan anaknya lebih baik. Namun, tak ada lagi yang dapat dilakukannya, selain menunggu rambut di kepala anaknya kembali tumbuh.

Si ibu kemudian memandangi anaknya dan meminta maaf pada anaknya. Ia menyatakan rasa bersalahnya dan meminta maaf bahwa ia belum dapat memotong rambut sang anak dengan baik. Sang anak pun memandangi ibunya dan memandangi wajah dan rambut barunya di cermin. Wajahnya sedikit bingung dengan penampilan barunya. Namun, tak lama, senyumnya pun mengembang. Anak perempuan kecil tersebut lalu memeluk sang ibu. Ia berbisik, “Iya nggak papa Bunda, nanti lambutku panjang sepelti Bunda.” Anak itu pun kemudian mencium pipi ibunya.

Sang ibu sangat terkejut dengan respon anaknya. Ia mengira bahwa anaknya akan menangis melihat rambut barunya yang terlihat sangat mengecewakan dan acak-acakan tersebut. Yang bahkan dimata suaminya, rambut sang anak terlihat seperti bola dibelah setengah, lengkap dengan pitak di bagian belakang. Sang ayah bahkan tak henti menertawakan si anak. Namun, si anak terlihat tak peduli dan malah menghambur ke pelukan ibunya dengan gembira.

…Anak dengan ketulusannya memberi maaf, adalah contoh bahwa memberi maaf justru semakin mengeratkan kasih sayang...

Itulah anak. Hatinya yang polos dan nuraninya yang bening, membuatnya begitu mudah memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain. Si ibu jadi merasa malu sendiri dengan dirinya. Seringkali, ia begitu cepat marah dengan tindakan anaknya yang dianggapnya salah dan menghukum anaknya. Hukuman tersebut pun berlangsung selama beberapa waktu dengan anggapan, dengan cara demikian, si anak akan belajar akan akibat dari kesalahan yang dilakukannya. Kini, ketulusan si anak memaafkannya, membuat si ibu sadar bahwa anaknya yang baru tiga tahun tersebut, baru saja mengajarinyan tentang arti ketulusan dan memaafkan.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan berkurang harta karena sedekah dan tidak akan ada seorang pun dizalimi kemudian memberi maaf melainkan Allah akan menambah kemuliaan dirinya.” (HR. Ahmad).

…Belajar dari anak yang fitrahnya masih bersih, akan mengajari kita makna sejati kehidupan...
Anak dengan ketulusannya memberi maaf, merupakan salah satu contoh dari bagaimana memberi maaf justru semakin mengeratkan kasih sayang dan memuliakan diri sang pemberi maaf. Memaafkan tentu bukan karena si pemberi maaf berada di posisi yang lemah, yang karena itu, dia “harus” memaafkan. Justru karena memaafkan itulah seseorang akan berada di posisi yang lebih mulia karena mampu mengendalikan dirinya sendiri dari kemarahan dan memilih memaafkan, di situasi ketika ia berpeluang membalas kezaliman.
Belajar dari anak memang akan mengajari kita tentang makna-makna sejati kehidupan. Fitrahnya yang masih bersih membuat kita akan melihat bagaimana seharusnya seorang manusia menyikapi setiap masalah. Semoga fitrah ini dapat kita jaga dari kepalsuan aturan manusia dan ego kita sendiri sebagai orangtua. [‘Aliya/voa-islam.com]

Ya Allah, kapan semua ini beranjak dariku? 
Aku merasa ini adalah penderitaan, penderitaan yang entah kapan berakhinya, kadang aku merasa jenuh dibuatnya (astagfirullah). 

Astagfirullah, ishbir..ishbir ya ukhti!!! Ya Allah, ternyata kesabaran itu sangat mahal. Ya Allah, ajari aku arti kesabaran, jadikan aku wanita yang kuat. Hmmm, kenapa aku harus mengeluh? Aku masih beruntung, mungkin di sekelilingku masih banyak saudara-saudaraku yang jauh lebih bahkan seribu kali lebih dari apa yang aku hadapi sekarang tapi mereka masih bisa sabar dan terus bangkit, subhanallah, kapan aku bisa seperti mereka???Aku hanya wanita lemah yang tidak berdaya, tapi aku masih punya impian-impian besar yang harus dapat kuraih. Impian itu harus aku kejar sampai kapanpun dan dimanapun impian itu berada. Impian itu akan aku jemput, akan aku bawa bersamaku. Impianku adalah “cahaya” itu, cahaya yang akan kugenggam.

Aku harus selalu yakin dan percaya ini akan berlalu. Semoga aku bisa ridho bahwa ini ujian dari Allah, suatu ujian yang akan berujung indah. Aku harus ikhlas berjihad, jihad yang sungguh mulia yakni jihad akademik yang sementara kujalani sampai saat ini. 

Mentadabburi suatu ayat yang terdapat dalam surah Al Baqarah 286 “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebaikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdo`a), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampnilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” Aku harus yakin aku bisa, yakin akan janji Allah, yakin cahaya itu akan kugenggam. Amin. Doakan aku…

Walawpun kadang air mata ini pun tak mampu tertahankan, ingin teriaaak sekuat mungkin.
Ingin bebas dari masalah ini, tapi aku yakin dengan apa yg dikatakan Imam Al-Ghazali "Kalau besar yg di tuntut dan mulia yang di cari, maka payah melaluinya, panjang jalannya dan banyak rintangannya"

La Tahzan Innallaha Ma'ana
Jangan bersedih ukhty, Allah bersama qt,,.
 Harus terus "SEMANGKA" Semangat karena Allah..!! (◕‿◕✿)
-Bersambung-

♥ Kunjungan ♥

♥ My Twitter ♥

♥ Pengikut ♥

Diberdayakan oleh Blogger.

Sepintas tentangKU

Foto saya
Saya adalah sosok Manusia biasa yang pasti punya kelebihan & k'kurangan yang di ciptakan Allah tuk mencari KeridhoanNya serta mempunyai ribuan cara tuk mencapai kerinduan yang selama ini ku tanam

Kutipan Hikmah

Bukalah kedua matamu pada alam semesta ini maka kamu akan melihat indahnya keindahan.

Bukalah hatimu untuk melihat rahasia-rahasia keindahan ini maka kamu akan melihat kehidupan ini berbunga-bunga.

Selamilah kehidupan dalam sanubarimu maka kehidupan tersebut akan menjadi milikmu seluruhnya.

Satukan hatimu padaku maka aku akan menyatukan akalku padamu. Berikan tanganmu kepadaku maka sungguh aku berharap dapat memberimu kehidupan yang damai lagi bahagia dengan seizin Allah.

Bukalah dadamu, aku akan memenuhinya dengan kehangatan, cinta dan kejujuran.

Bersamalah denganku supaya aku menjadi milikmu dan sebagaimana yang kamu cintai.Berikan kepadaku air mata yang akan menghidupkan hatimu dan menghibur jiwamu.

“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku
tertuju kepadamu”

“Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.” (Hadits Imam Ja‘far as)


“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
Sebab air mata kita adalah tinta untuk berfikir. Ungkapan-ungkapan kita teguh diatas prinsip dan tangisan kita senantiasa berada diatas Manhaj.

Bila kita menuntun hati kita dengan cinta kepada selain yang layak dicintai, maka kita kehilangan milik kita yang paling kita banggakan.

Bila kita sedang mencari-cari tempat keberadaan cinta itu, sedangkan kita menyangka keberadaannya, sesungguhnya kita perlu untuk mencintai tapi tidak berlebih-lebihan, menyenangi tapi tidak berlebihan dan rindu tapi dengan pembatasan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Barang siapa yg sdang di smpitkan rezkinya, sdang punya bnyak masalah, sedang punya keinginan. Gampang kata ALLAH, cobalah sedekah! ALLAH akgn bikin yang sulit bisa jdi mudah. (Q.S Ath-Thalaq ayat 7)

Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Q.S Ali 'Imran ayat 147)

"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (Bukhari - Muslim)


Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi." (Bukhari - Muslim)

Dari Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seseorang itu akan berkumpul bersama orang yang dikasihinya." (Bukhari - Muslim)


Dari Adiyyi bin Hatim ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Bersedekahlah supaya engkau diselamatkan dari api neraka walaupun hanya sebagian dari sebuah kurma." (Bukhari)


Dari Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda,"Ya Allah,sesungguhnya tidak ada kehidupan yg sebenarnya kecuali kehidupan akhirat." (Bukhari - Muslim)