Catatan Hati Muslimah

Dunia Adalah Perhiasan,Sebaik-baik Perhiasan Adalah Wanita Sholehah


Seorang ibu kebingungan. Ia memotong rambut anak perempuannya yang baru berumur tiga tahun tetapi rambut di kepala anaknya tersebut ternyata terlalu pendek dengan bentuk yang tak beraturan. Si ibu merasa sangat bersalah dan terus memandangi rambut anaknya. Ia berpikir, apalagi yang dapat dilakukannya untuk membuat penampilan anaknya lebih baik. Namun, tak ada lagi yang dapat dilakukannya, selain menunggu rambut di kepala anaknya kembali tumbuh.

Si ibu kemudian memandangi anaknya dan meminta maaf pada anaknya. Ia menyatakan rasa bersalahnya dan meminta maaf bahwa ia belum dapat memotong rambut sang anak dengan baik. Sang anak pun memandangi ibunya dan memandangi wajah dan rambut barunya di cermin. Wajahnya sedikit bingung dengan penampilan barunya. Namun, tak lama, senyumnya pun mengembang. Anak perempuan kecil tersebut lalu memeluk sang ibu. Ia berbisik, “Iya nggak papa Bunda, nanti lambutku panjang sepelti Bunda.” Anak itu pun kemudian mencium pipi ibunya.

Sang ibu sangat terkejut dengan respon anaknya. Ia mengira bahwa anaknya akan menangis melihat rambut barunya yang terlihat sangat mengecewakan dan acak-acakan tersebut. Yang bahkan dimata suaminya, rambut sang anak terlihat seperti bola dibelah setengah, lengkap dengan pitak di bagian belakang. Sang ayah bahkan tak henti menertawakan si anak. Namun, si anak terlihat tak peduli dan malah menghambur ke pelukan ibunya dengan gembira.

…Anak dengan ketulusannya memberi maaf, adalah contoh bahwa memberi maaf justru semakin mengeratkan kasih sayang...

Itulah anak. Hatinya yang polos dan nuraninya yang bening, membuatnya begitu mudah memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain. Si ibu jadi merasa malu sendiri dengan dirinya. Seringkali, ia begitu cepat marah dengan tindakan anaknya yang dianggapnya salah dan menghukum anaknya. Hukuman tersebut pun berlangsung selama beberapa waktu dengan anggapan, dengan cara demikian, si anak akan belajar akan akibat dari kesalahan yang dilakukannya. Kini, ketulusan si anak memaafkannya, membuat si ibu sadar bahwa anaknya yang baru tiga tahun tersebut, baru saja mengajarinyan tentang arti ketulusan dan memaafkan.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan berkurang harta karena sedekah dan tidak akan ada seorang pun dizalimi kemudian memberi maaf melainkan Allah akan menambah kemuliaan dirinya.” (HR. Ahmad).

…Belajar dari anak yang fitrahnya masih bersih, akan mengajari kita makna sejati kehidupan...
Anak dengan ketulusannya memberi maaf, merupakan salah satu contoh dari bagaimana memberi maaf justru semakin mengeratkan kasih sayang dan memuliakan diri sang pemberi maaf. Memaafkan tentu bukan karena si pemberi maaf berada di posisi yang lemah, yang karena itu, dia “harus” memaafkan. Justru karena memaafkan itulah seseorang akan berada di posisi yang lebih mulia karena mampu mengendalikan dirinya sendiri dari kemarahan dan memilih memaafkan, di situasi ketika ia berpeluang membalas kezaliman.
Belajar dari anak memang akan mengajari kita tentang makna-makna sejati kehidupan. Fitrahnya yang masih bersih membuat kita akan melihat bagaimana seharusnya seorang manusia menyikapi setiap masalah. Semoga fitrah ini dapat kita jaga dari kepalsuan aturan manusia dan ego kita sendiri sebagai orangtua. [‘Aliya/voa-islam.com]

0 komentar:

Posting Komentar

♥ Kunjungan ♥

♥ My Twitter ♥

♥ Pengikut ♥

Diberdayakan oleh Blogger.

Sepintas tentangKU

Foto saya
Saya adalah sosok Manusia biasa yang pasti punya kelebihan & k'kurangan yang di ciptakan Allah tuk mencari KeridhoanNya serta mempunyai ribuan cara tuk mencapai kerinduan yang selama ini ku tanam

Kutipan Hikmah

Bukalah kedua matamu pada alam semesta ini maka kamu akan melihat indahnya keindahan.

Bukalah hatimu untuk melihat rahasia-rahasia keindahan ini maka kamu akan melihat kehidupan ini berbunga-bunga.

Selamilah kehidupan dalam sanubarimu maka kehidupan tersebut akan menjadi milikmu seluruhnya.

Satukan hatimu padaku maka aku akan menyatukan akalku padamu. Berikan tanganmu kepadaku maka sungguh aku berharap dapat memberimu kehidupan yang damai lagi bahagia dengan seizin Allah.

Bukalah dadamu, aku akan memenuhinya dengan kehangatan, cinta dan kejujuran.

Bersamalah denganku supaya aku menjadi milikmu dan sebagaimana yang kamu cintai.Berikan kepadaku air mata yang akan menghidupkan hatimu dan menghibur jiwamu.

“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku
tertuju kepadamu”

“Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.” (Hadits Imam Ja‘far as)


“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
Sebab air mata kita adalah tinta untuk berfikir. Ungkapan-ungkapan kita teguh diatas prinsip dan tangisan kita senantiasa berada diatas Manhaj.

Bila kita menuntun hati kita dengan cinta kepada selain yang layak dicintai, maka kita kehilangan milik kita yang paling kita banggakan.

Bila kita sedang mencari-cari tempat keberadaan cinta itu, sedangkan kita menyangka keberadaannya, sesungguhnya kita perlu untuk mencintai tapi tidak berlebih-lebihan, menyenangi tapi tidak berlebihan dan rindu tapi dengan pembatasan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Barang siapa yg sdang di smpitkan rezkinya, sdang punya bnyak masalah, sedang punya keinginan. Gampang kata ALLAH, cobalah sedekah! ALLAH akgn bikin yang sulit bisa jdi mudah. (Q.S Ath-Thalaq ayat 7)

Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Q.S Ali 'Imran ayat 147)

"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (Bukhari - Muslim)


Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi." (Bukhari - Muslim)

Dari Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seseorang itu akan berkumpul bersama orang yang dikasihinya." (Bukhari - Muslim)


Dari Adiyyi bin Hatim ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Bersedekahlah supaya engkau diselamatkan dari api neraka walaupun hanya sebagian dari sebuah kurma." (Bukhari)


Dari Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda,"Ya Allah,sesungguhnya tidak ada kehidupan yg sebenarnya kecuali kehidupan akhirat." (Bukhari - Muslim)