1. Sejujurnya, berat hatiku memberikan restu | bukan karena kurang budi lelaki yang kau pilih, melainkan betapa sepi abi ditinggal olehmu
2. Bila abi harus memilih, tentu agar engkau berada disamping abi
selamanya | namun abi pahami kau miliki kehidupan, abi hanya belum biasa
3. Abi kenang saat kita bertamasya berdua, bercanda dan tertawa kelakar
| walau tak ada satupun gambar merekam, ingatan abi belumlah pudar
4. Ribuan kali abi berbicara hadapi ramai hadirin | tak sekalipun bibir
abi kelu kecuali saat ini, saat engkau berhias putih pengantin
5. Mungkin kau takkan pernah pahami, tapi serahkan putri yang telah kaujaga tetap salihah | percayalah itu bukan hal yang mudah
6. Mungkin kapal akan tetap aman bila berada di dermaga, namun bukan
itu tujuannya dirakit | begitupun sekarang engkau mesti berakit
7. Bila yang kaya hadiahkan harta, maka abi bukan yang kaya | maka abi hadiahkan kepadamu beberapa kata
8. Engkau tidak pernah abi didik hanya untuk menjadi seorang istri | namun menjadi ibu yg membimbing dan lindungi buah hati
9. Karena itu telah abi restui untukmu seorang lelaki yang tak hanya
pimpinan | tapi teman yang berikan dukungan dan sokongan iman
10. Walaupun sesama lelaki, abi tak dapat mengukur sejauh mana dia mencintaimu | tapi abi telah ketahui dia cintakan Allah-mu
11. Taati suamimu dalam perkara ketaatannya pada Allah | jangan membantahnya dalam kema’rufan dan jangan engkau buat dia susah
12. Saat akad terucap kelak, saat abi menerima | bukan lagi abi yang kau utamakan, adalah dia sekarang yang jadi penjaga
13. Layani dia sebagaimana dulu kau melayani abi | berpelanlah berkata kepadanya sebagaimana engkau di hadapan kami
14. Bersemangatlah dalam dakwah, jangan kendur karena pernikahan |
sesungguhnya Rasulullah contohkan bahwa pernikahan bukanlah halangan
15. Berprasangka baik pada suamimu, percayalah kepadanya | sungguh
kepercayaan pada suamimu adalah amanah yang lebih berat baginya
16. istri penurut adalah istri yang baik budi | jangan buat suamimu
ulangi pintanya dua kali kepadamu, penuhi dengan kerelaan hati
17. Saat nafkah yang ia usahakan belum berbuah | ketahui bahwa ketaatanmu adalah undangan bagi rezeki Allah yang berlimpah ruah
18. Saat nafkah sudah berbuah elok | perbanyak bersyukur pada Allah,
jangan pernah halangi sedekah suamimu karena takut akan masa esok
19. Saat ia tak ada dirumah, jagalah kehormatan | saat ia dirumah,
jadikanlah bersama denganmu adalah hal yang tak dapat dilupakan
20. Wajib bagimu menjaga harta dan namanya saat dia tiada | menjaga hati dan pikirannya pada Allah saat dia ada
21. Sadarilah bahwa jalan yang engkau tempuh tak selalu bertabur bunga bermekar | adakalanya ia berduri lagi sukar
22. Maka ingat bagimu, indah bagi istri untuk meminta maaf terlebih dulu | begitulah menurut Nabi pernikahan Islami sedari dulu
23. Kunci keluarga adalah berbicara satu samalain | bukan memahami diri sendiri tapi memahami yang lain
24. Selama standar kebenaran engkau dan suamimu adalah Allah | abi takkan khawatir akan ada masalah
25. Adakalahnya mengalah bukan berarti salah | mengalah seringkali adalah cara terbaik agar pasangan mengaku salah
26. Jangan berbicara saat marah, karena bukan engkau yang berpikir | setan mengalir dalam aliran darah, redakan dengan dzikir
27. saat kau rasa kurang pada suamimu, istighfar segera | karena kau sendiri tiada diciptakan sempurna tanpa cela
28. saat kau rasa lebih pada suamimu, hamdalah lisankan | sesungguhnya yang kau puji adalah Tuhan yang Maha Menjadikan
29. jangan kau cari abi saat bermasalah dengan suami-mu | sebagaimana
abi tak pernah tunjukkan padamu saat abi ada urusan dengan ummi-mu
30. Temui abi saat kau bahagia | sungguh abi akan jauh lebih berbahagia, saat ketahui engkau temukan kesenangan bersamanya
31. Jalani hidupmu, nikmati dan berbahagialah, tak ada lagi yang dapat abi ajarkan padamu | tulis sendiri ceritamu
32. Pada dirimu abi titipkan sebagian hati, sepenuh keyakinan,
dan seluruh pengharapan abi | semoga tentara-tentara Allah lahir darimu
~* felix siauw
Diposting oleh
Shinta Nusi
0 komentar:
Posting Komentar