Bismillah
Wahai Diri …
Saat suamimu berbuat kesalahan, dan itu menyakitimu dengan sangat, menangislah, jika itu bisa melegakanmu.
Jangan paksakan dirimu untuk tetap terlihat tegar, karena kau hanyalah manusia yang juga punya rasa kecewa, marah dan berhak protes atas sikap suamimu.
Maka biarkan air mata jatuh untuk kelegaan hatimu.
Namun…
Rapuhnya batinmu saat itu sebagai seorang perempuan, jangan sampai
menghilangkan ingatanmu, bahwa dalam keadaan sedih sekalipun, kau harus
tetap mengingat Alloh Ta’ala.
Kau memang marah, kau kecewa
terhadap suamimu, tapi jangan kau menyimpannya terlalu lama sehingga
Alloh Ta’ala menilaimu sebagai istri yang pendendam dan pemarah.
Bayangkan ketika kau mendapat julukan itu dari manusia, betapa
keberatannya dirimu. Apalagi jika Alloh Ta’ala yang memberikannya
untukmu karena sudah tidak adanya kesabaran dari hatimu. Maka memang
jika tidak bisa kau hentikan tangismu, tapi kendalikan hatimu untuk
segera memaafkannya.
SubhanAllah…
Betapa cantik dirimu saat memaafkan.
Bahkan Alloh Ta’ala -pun ridho kepadamu.
Alloh Ta’ala bangga terhadapmu, hambanya yang sabar dan begitu luas hatinya.
Alloh Ta’ala bangga terhadap hamba wanitanya yang berhias dengan sifat- sifat yang mulia.
Ingatlah Wahai Diri,
Suamimu tidak akan berada disisimu selamanya.
Semoga saat suamimu mengusung tandu kerandamu nanti, suamimu itu akan
senantiasa mengingatmu sebagai seorang istri yang begitu sangat
pengertian, pemaaf, dan penyabar atas dirinya. Semoga…
Iman Kepada Allah
6 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar