Catatan Hati Muslimah

Dunia Adalah Perhiasan,Sebaik-baik Perhiasan Adalah Wanita Sholehah

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan ada seorang yang masuk masjid, kemudian mengerjakan shalat. Seusai shalat, orang ini datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ketika itu berada di dalam masjid. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh orang ini untuk mengulangi shalatnya, karena tadi batal. Beliau lakukan hal ini sebanyak 3 kali. Setelah merasa kebingungan shalatnya terus dinilai salah, orang ini meminta agar diajari, 

عَلِّمْنِي يَا رَسُولَ اللَّهِ
”Ajarilah aku, wahai Rasulullah.”

Hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan tata cara shalat minimal, yang bernilai sah secara syariat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepadanya,

 إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَأَسْبِغِ الوُضُوءَ، ثُمَّ اسْتَقْبِلِ القِبْلَةَ فَكَبِّرْ، ثُمَّ اقْرَأْ بِمَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ القُرْآنِ

”Apabila kamu hendak shalat, sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadap kiblat, lalu lakukanlah takbiratul ihram. Kemudian bacalah ayat al-Quran yang kamu hafal.” (HR. Bukhari 6251 danMuslim 397).

Hadis ini sering diistilahkan para ulama dengan hadis al-musi’ shalatahu [المسيء صلاته], hadis orang yang shalatnya salah. Hadis ini menjadi hadis standar tentang tata cara shalat yang sah. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan cara shalat sederhana yang bernilai sah secara syariat.

Kita bisa perhatikan dalam hadis di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada sahabat tersebut, agar ketika hendak shalat, dia bersiap dengan wudhu sempurna dan menghadap kiblat. Selanjutnya langsung bertakbir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengajarkan bacaan apapun sebelum takbiratul ihram.

Andai ada bacaan yang dianjurkan sebelum takbiratul ihram, tentu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mengajarkannya.

Dalam kitab al-Mughni, Ibnu Qudamah menukil keterangan Imam Ahmad,

قيل لأحمد‏:‏ قبل التكبير يقول شيئا‏؟‏ قال‏:‏ لا، يعنى ليس قبله دعاء مسنون إذ لم ينقل عن النبي – صلى الله عليه وسلم- ولا عن أصحابه

Imam Ahmad pernah ditanya: ’Sebelum takbiratul ihram, ada bacaan tertentu?’ Jawab Imam Ahmad: “Tidak ada.”
Maksud Imam Ahmad, tidak ada doa apapun yang dianjurkan sebelum takbiratul ihram. Karena tidak dinukil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak pula para sahabat. (al-Mughni, 1/330)

Ibnul Qoyim dalam Zadul Ma’ad menegaskan,

كان صلى الله عليه و سلم إذا قام إلى الصلاة قال : [ الله أكبر ] ولم يقل شيئا قبلها

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memulai , beliau membaca ”Allahu akbar”, dan tidak membaca apapun sebelumnya. (Zadul Ma’ad, 1/194).

Demikian,

Allahu a’lam

Sumber : konsultasisyariah.com

0 komentar:

Posting Komentar

♥ Kunjungan ♥

♥ My Twitter ♥

♥ Pengikut ♥

Diberdayakan oleh Blogger.

Sepintas tentangKU

Foto saya
Saya adalah sosok Manusia biasa yang pasti punya kelebihan & k'kurangan yang di ciptakan Allah tuk mencari KeridhoanNya serta mempunyai ribuan cara tuk mencapai kerinduan yang selama ini ku tanam

Kutipan Hikmah

Bukalah kedua matamu pada alam semesta ini maka kamu akan melihat indahnya keindahan.

Bukalah hatimu untuk melihat rahasia-rahasia keindahan ini maka kamu akan melihat kehidupan ini berbunga-bunga.

Selamilah kehidupan dalam sanubarimu maka kehidupan tersebut akan menjadi milikmu seluruhnya.

Satukan hatimu padaku maka aku akan menyatukan akalku padamu. Berikan tanganmu kepadaku maka sungguh aku berharap dapat memberimu kehidupan yang damai lagi bahagia dengan seizin Allah.

Bukalah dadamu, aku akan memenuhinya dengan kehangatan, cinta dan kejujuran.

Bersamalah denganku supaya aku menjadi milikmu dan sebagaimana yang kamu cintai.Berikan kepadaku air mata yang akan menghidupkan hatimu dan menghibur jiwamu.

“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku
tertuju kepadamu”

“Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.” (Hadits Imam Ja‘far as)


“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
Sebab air mata kita adalah tinta untuk berfikir. Ungkapan-ungkapan kita teguh diatas prinsip dan tangisan kita senantiasa berada diatas Manhaj.

Bila kita menuntun hati kita dengan cinta kepada selain yang layak dicintai, maka kita kehilangan milik kita yang paling kita banggakan.

Bila kita sedang mencari-cari tempat keberadaan cinta itu, sedangkan kita menyangka keberadaannya, sesungguhnya kita perlu untuk mencintai tapi tidak berlebih-lebihan, menyenangi tapi tidak berlebihan dan rindu tapi dengan pembatasan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Barang siapa yg sdang di smpitkan rezkinya, sdang punya bnyak masalah, sedang punya keinginan. Gampang kata ALLAH, cobalah sedekah! ALLAH akgn bikin yang sulit bisa jdi mudah. (Q.S Ath-Thalaq ayat 7)

Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Q.S Ali 'Imran ayat 147)

"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (Bukhari - Muslim)


Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi." (Bukhari - Muslim)

Dari Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seseorang itu akan berkumpul bersama orang yang dikasihinya." (Bukhari - Muslim)


Dari Adiyyi bin Hatim ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Bersedekahlah supaya engkau diselamatkan dari api neraka walaupun hanya sebagian dari sebuah kurma." (Bukhari)


Dari Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda,"Ya Allah,sesungguhnya tidak ada kehidupan yg sebenarnya kecuali kehidupan akhirat." (Bukhari - Muslim)