Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Pertama, Allah menurunkan nikmat pakaian dengan dua fungsi, sebagai penutup aurat dan sebagai hiasan,
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. (QS. Al-A’raf:
26)
Gambar tengkorak adalah gambar menakutkan, yang jauh dari karakter
hiasan. Karena itu, adanya gambar tengkorak di baju, tidak sesuai dengan
tujuan Allah menurunkan pakain bagi Bani Adam. Terkecuali jika tabiat
orang ini telah terjungking, sehingga sesuatu yang menakutkan justru
menjadi perhiasan baginya.
Kedua, Allah mengajarkan kepada kita untuk berlindung dari setan.
وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ. وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
Katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari
bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya
Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.”
(QS. Al-Mukminun: 97 – 98)
Seperti yang kita tahu, gambar jin, iblis, tengkorak, hantu, dst.. adalah lambang ’setan’.
Sementara memajang gambar sesuatu di kaos atau di baju, termasuk bentuk membanggakan apa yang tertera di gambar itu.
Jika Allah perintahkan kita untuk berlindung dari setan, akankah kita justru memajang gambarnya?
Ketiga, Islam mengajarkan kita agar pakaian yang kita gunakan itu sederhana, sehingga tidak mengundang perhatian orang lain.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ أَلْبَسَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ
Siapa yang memakai pakaian syuhrah, maka kelak di hari kiamat Allah
akan memberinya pakaian kehinaan. (HR. Ibnu Majah 3606 dan dishahihkan
al-Albani).
Yang dimaksud pakaian syuhrah adalah pakaian yang sangat tidak dikenal masyarakat, sehingga menimbulkan perhatian banyak orang.
Baju bergambar tengkorak, jelas mengundang perhatian, sehingga bertentangan dengan hadis di atas.
Keempat, islam mengajarkan agar dalam
berpakaian atau kegiatan apapun, agar kita tidak meniru ciri khas orang
kafir atau orang yang tidak baik.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Siapa yang meniru kebiasaan satu kaum maka dia bagian dari kaum
itu.” (HR. Ahmad 5115, Abu Daud 4031 dan dishahihkan al-Albani).
Seperti yang kita tahu, umumnya yang menggunakan pakaian dengan
gambar tengkorak, iblis, setan, dst. adalah mereka yang jarang wudhu,
jarang shalat, pecandu musik underground, preman, anak pank yang tidak
tahu jalan pulang, dst. Bahkan semacam ini telah menjadi ciri khas
mereka.
Sebagai orang mukmin yang baik, tentu kita sangat tidak ingin
disamakan dengan mereka. Sementara hadis di atas menyatakan orang yang
meniru ciri khas sekelompok orang tertentu, dia dianggap bagian dari
kelompok itu.
Kelima, Mengingat berbagai pertimbangan di
atas, tidak selayaknya seorang muslim menggunakan pakaian bergambar
tengkorak, gambar hantu, iblis, atau gambar jorok.
Khusus untuk kaos bergambar tengkorak, ini pernah ditanyakan kepada
Dr. Ahmad al-Hajji – anggota lembaga fatwa Kuwait -. Jawaban beliau
sangat ringkas,
فلا ينبغي للمسلم لبسه. والله تعالى أعلم.
Tidak selayaknya bagi seorang muslim memakainya.
Allah a’lam..
Sumber: http://www.islamic-fatwa.com/fatawa/index.php?module=fatwa&id=56255
0 komentar:
Posting Komentar