❤• بِسْــــــــــــــمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ •❤
Tiba tiba seorang wanita berteriak memarahi seorang laki laki yang merupakan suaminya..
Suara wanita itu bernada tinggi dan lebih tepatnya disebut sebagai bentakan..Hanya karena kekeliruan yang amat sepele..wanita itu mempermalukan dan membentak bentak suaminya habis habisan..
Begitu kasihan sang suami..Bukan panah asmara yang tertancap lembut di hatinya.. tapi sebuah tusukan jarum panas..tajam nan pedas Oleh sang istri..bukan sekali atau dua kali ia dipermalukan..tapi begitu sering..
Inikah yang dinamakan kesetiaan cinta seorang istri..?
Inikah yang dinamakan ketaatan kepada suami..?
Dimanakah dawai dawai cinta yang terdengar syahdu di awal awal pernikahan..?
Wahai wanita..
kenapa lisan lisan kalian kerap menjelma menjadi silet tajam yang mengiris dan mencabik hati..?
Wanita manakah yang kalian teladani dalam adegan seperti ini..?
Apakah kalian meneladani Khadijah bintu Khuwailid..? Oh tidak..tidak...
Khadijah tidaklah seperti itu..Dia adalah wanita teladan sepanjang masa yang mencontohkan ketaatan yang luar biasa....
Dia adalah wanita yang menjadi sandaran hati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam..dan bukan wanita yang menyayatkan hati..
Apakah kalian meneladani istri Ayyub ‘alaihissalam..? Oh tidak..tidak...
Istri Ayyub 'alaihissalam tidaklah seperti itu..dia adalah salah satu lambang wanita penyabar yang begitu mengesankan hati..bukan mengirisnya...
Bertahun-tahun ia menemani Ayyub ‘alaihissalam melewati episode-episode penuh ujian..
Nampaknya sinetron adalah salah satu tertuduh utama yang menjadikan kalian berlidah tajam..Artis-artis wanita yang melakoni sejuta dusta kerapkali “meneladankan” wanita-wanita yang bermulut kasar..mencaci maki suami mereka sepuas-puasnya..terlebih di depan anak anak...
Apa yang diharapkan dari adegan buruk itu..??
Lihatlah lelaki yang merupakan suami kalian..
Ia tak bisa terlelap sebelum kalian nyenyak di malam hari..
Ia keluar rumah dengan semangat untuk melawan asa hidup..
Ia mencari nafkah dan berterik mentari di arena kehidupan..
Bukankah dulu ia yang engkau damba menjadi pangeran di istana hatimu..?
Bukankah dulu Dengan kejantanannya..Ia yang datang melamarmu agar engkau terselamatkan dari zina..?
Bukankah dulu dia yang menyuapimu nasi dengan tangannya..?
Bukankah dulu dia yang mencumbumu dengan mesra nan penuh kasih..?
Lantas sekarang..kenapa mulut mulut kalian begitu mudahnya menyemburkan lisan api yang membakar hatinya..?
Kenapa lisan kalian begitu semena mena menancapkan busur busur tajam yang mengetuk pintu air matanya..?
Tahukah engkau wahai wanita..
Tangisan itu ada dan lelaki tetaplah sosok berperasa...
Hanya saja..ia lebih berani untuk tidak membulirkan air matanya di hadapan kalian..
Kerapkali tetesan bening itu tersembunyi di balik raut mukanya..
Kerapkali air mata itu tertumpah di sepertiga malam terakhir saat sujud di hadapan Ar-Rahman..
Tak jarang pula air matanya menjelma menjadi keringat yang membasahi pakaiannya saat berterik mentari demi mencari rizki Allah...
Itu semuanya demi kebahagiaan kalian..
Wahai wanita yang kami muliakan...
Begitu sering terdengar bahwa lidah itu tak bertulang..
Begitu sering terbaca bahwa wanita tidak dibenarkan menyakiti hati suaminya.. Lantas..apa yang membuat kalian bicara dengan begitu kasarnya..ceplas-ceplos.. seolah olah kalianlah sang raja..seolah-olah kalianlah kepala rumah tangga..?
Lihatlah di luar sana..
lisan lisan kalian telah menghacurkan biduk rumah tangga..melubangi bahtera cinta hingga kandas tak sampai tujuan...
Betapa banyak kasus perceraian di era modern ini yang bermoduskan ketajaman lisan kalian...
Wanita yang kami muliakan..
Tahanlah lisan kalian agar tak berduri hingga menusuk siapapun yang mendengarnya.. terlebih di hadapan suami kalian yang merupakan jejak jejak menuju surga...
WANITA...
Kami akui..sebagai nahkoda dalam bahtera pernikahan..kami akan berpikir seratus kali untuk mengajak wanita berlidah tajam sebagai permaisuri hati...
Kelak kami tak ingin bahtera itu kandas dan tenggelam sebelum berlabuh syahdu di surga...
Wallahu a’lam ..
wa subhanaka allahumma wa bihamdika asyhadu alla ila ha illa anta asytaghfiruka wa atuubu ilaika.
Salam Santun Ukhuwah Fillah (◡‿◡✿) *Semoga bermanfaat*
0 komentar:
Posting Komentar