Catatan Hati Muslimah

Dunia Adalah Perhiasan,Sebaik-baik Perhiasan Adalah Wanita Sholehah



• بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ •

Tiba tiba seorang wanita berteriak memarahi seorang laki laki yang merupakan suaminya..
Suara wanita itu bernada tinggi dan lebih tepatnya disebut sebagai bentakan..Hanya karena kekeliruan yang amat sepele..wanita itu mempermalukan dan membentak bentak suaminya habis habisan..

Begitu kasihan sang suami..Bukan panah asmara yang tertancap lembut di hatinya.. tapi sebuah tusukan jarum panas..tajam nan pedas Oleh sang istri..bukan sekali atau dua kali ia dipermalukan..tapi begitu sering..

Inikah yang dinamakan kesetiaan cinta seorang istri..?
Inikah yang dinamakan ketaatan kepada suami..?
Dimanakah dawai dawai cinta yang terdengar syahdu di awal awal pernikahan..?

Wahai wanita..
kenapa lisan lisan kalian kerap menjelma menjadi silet tajam yang mengiris dan mencabik hati..?

Wanita manakah yang kalian teladani dalam adegan seperti ini..?

Apakah kalian meneladani Khadijah bintu Khuwailid..? Oh tidak..tidak...
Khadijah tidaklah seperti itu..Dia adalah wanita teladan sepanjang masa yang mencontohkan ketaatan yang luar biasa....
Dia adalah wanita yang menjadi sandaran hati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam..dan bukan wanita yang menyayatkan hati..

Apakah kalian meneladani istri Ayyub ‘alaihissalam..? Oh tidak..tidak...
Istri Ayyub 'alaihissalam tidaklah seperti itu..dia adalah salah satu lambang wanita penyabar yang begitu mengesankan hati..bukan mengirisnya...
Bertahun-tahun ia menemani Ayyub ‘alaihissalam melewati episode-episode penuh ujian..

Nampaknya sinetron adalah salah satu tertuduh utama yang menjadikan kalian berlidah tajam..Artis-artis wanita yang melakoni sejuta dusta kerapkali “meneladankan” wanita-wanita yang bermulut kasar..mencaci maki suami mereka sepuas-puasnya..terlebih di depan anak anak...
Apa yang diharapkan dari adegan buruk itu..??

Lihatlah lelaki yang merupakan suami kalian..
Ia tak bisa terlelap sebelum kalian nyenyak di malam hari..
Ia keluar rumah dengan semangat untuk melawan asa hidup..
Ia mencari nafkah dan berterik mentari di arena kehidupan..

Bukankah dulu ia yang engkau damba menjadi pangeran di istana hatimu..?
Bukankah dulu Dengan kejantanannya..Ia yang datang melamarmu agar engkau terselamatkan dari zina..?
Bukankah dulu dia yang menyuapimu nasi dengan tangannya..?
Bukankah dulu dia yang mencumbumu dengan mesra nan penuh kasih..?

Lantas sekarang..kenapa mulut mulut kalian begitu mudahnya menyemburkan lisan api yang membakar hatinya..?
Kenapa lisan kalian begitu semena mena menancapkan busur busur tajam yang mengetuk pintu air matanya..?

Tahukah engkau wahai wanita..

Tangisan itu ada dan lelaki tetaplah sosok berperasa...
Hanya saja..ia lebih berani untuk tidak membulirkan air matanya di hadapan kalian.. 

Kerapkali tetesan bening itu tersembunyi di balik raut mukanya..
Kerapkali air mata itu tertumpah di sepertiga malam terakhir saat sujud di hadapan Ar-Rahman..
Tak jarang pula air matanya menjelma menjadi keringat yang membasahi pakaiannya saat berterik mentari demi mencari rizki Allah...
Itu semuanya demi kebahagiaan kalian..

Wahai wanita yang kami muliakan...
Begitu sering terdengar bahwa lidah itu tak bertulang..
Begitu sering terbaca bahwa wanita tidak dibenarkan menyakiti hati suaminya.. Lantas..apa yang membuat kalian bicara dengan begitu kasarnya..ceplas-ceplos.. seolah olah kalianlah sang raja..seolah-olah kalianlah kepala rumah tangga..?

Lihatlah di luar sana..
lisan lisan kalian telah menghacurkan biduk rumah tangga..melubangi bahtera cinta hingga kandas tak sampai tujuan...
Betapa banyak kasus perceraian di era modern ini yang bermoduskan ketajaman lisan kalian...

Wanita yang kami muliakan..

Tahanlah lisan kalian agar tak berduri hingga menusuk siapapun yang mendengarnya.. terlebih di hadapan suami kalian yang merupakan jejak jejak menuju surga...

WANITA...

Kami akui..sebagai nahkoda dalam bahtera pernikahan..kami akan berpikir seratus kali untuk mengajak wanita berlidah tajam sebagai permaisuri hati...
Kelak kami tak ingin bahtera itu kandas dan tenggelam sebelum berlabuh syahdu di surga...

Wallahu a’lam ..

wa subhanaka allahumma wa bihamdika asyhadu alla ila ha illa anta asytaghfiruka wa atuubu ilaika.
Salam Santun Ukhuwah Fillah (◡‿◡✿) *Semoga bermanfaat*

0 komentar:

Posting Komentar

♥ Kunjungan ♥

♥ My Twitter ♥

♥ Pengikut ♥

Diberdayakan oleh Blogger.

Sepintas tentangKU

Foto saya
Saya adalah sosok Manusia biasa yang pasti punya kelebihan & k'kurangan yang di ciptakan Allah tuk mencari KeridhoanNya serta mempunyai ribuan cara tuk mencapai kerinduan yang selama ini ku tanam

Kutipan Hikmah

Bukalah kedua matamu pada alam semesta ini maka kamu akan melihat indahnya keindahan.

Bukalah hatimu untuk melihat rahasia-rahasia keindahan ini maka kamu akan melihat kehidupan ini berbunga-bunga.

Selamilah kehidupan dalam sanubarimu maka kehidupan tersebut akan menjadi milikmu seluruhnya.

Satukan hatimu padaku maka aku akan menyatukan akalku padamu. Berikan tanganmu kepadaku maka sungguh aku berharap dapat memberimu kehidupan yang damai lagi bahagia dengan seizin Allah.

Bukalah dadamu, aku akan memenuhinya dengan kehangatan, cinta dan kejujuran.

Bersamalah denganku supaya aku menjadi milikmu dan sebagaimana yang kamu cintai.Berikan kepadaku air mata yang akan menghidupkan hatimu dan menghibur jiwamu.

“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku
tertuju kepadamu”

“Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.” (Hadits Imam Ja‘far as)


“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
Sebab air mata kita adalah tinta untuk berfikir. Ungkapan-ungkapan kita teguh diatas prinsip dan tangisan kita senantiasa berada diatas Manhaj.

Bila kita menuntun hati kita dengan cinta kepada selain yang layak dicintai, maka kita kehilangan milik kita yang paling kita banggakan.

Bila kita sedang mencari-cari tempat keberadaan cinta itu, sedangkan kita menyangka keberadaannya, sesungguhnya kita perlu untuk mencintai tapi tidak berlebih-lebihan, menyenangi tapi tidak berlebihan dan rindu tapi dengan pembatasan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Barang siapa yg sdang di smpitkan rezkinya, sdang punya bnyak masalah, sedang punya keinginan. Gampang kata ALLAH, cobalah sedekah! ALLAH akgn bikin yang sulit bisa jdi mudah. (Q.S Ath-Thalaq ayat 7)

Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Q.S Ali 'Imran ayat 147)

"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (Bukhari - Muslim)


Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi." (Bukhari - Muslim)

Dari Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seseorang itu akan berkumpul bersama orang yang dikasihinya." (Bukhari - Muslim)


Dari Adiyyi bin Hatim ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Bersedekahlah supaya engkau diselamatkan dari api neraka walaupun hanya sebagian dari sebuah kurma." (Bukhari)


Dari Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda,"Ya Allah,sesungguhnya tidak ada kehidupan yg sebenarnya kecuali kehidupan akhirat." (Bukhari - Muslim)