Pertama kali aku begitu terkesima dengan teduh dan sahajanya dirimu
dalam berpakaian, meski saat itu aku belum begitu paham tentang aturan
apa itu jilbab syar’ie..
Begitu damai, tenang, dan merasa nyaman didekatmu, ditambah sunggingan senyum dan salam disaat setiap kali bersua…
Aku juga tak pernah tau sebelumnya mengapa engkau kenakan jilbab lebar
berkibar, tapi jujur saat itu memandangmu begitu damai, dan hati ini pun
terhentak ingin rasanya bisa sepertimu, hmm,..
Meski kudengar
tak sedikit orang yang mencibir dengan gaya busanamu yang tak up to date
saat itu, …seperti karung beras berjalanlah, seperti kue lemperlah..dan
segala gelaran-gelaran buruk lainnya.
Seiring waktu berjalan,
dan Engkau tetap istiqomah dalam balutan jilbabmu yang panjang
menjuntai, tak sekedar menutup dada bahkan lebih sehingga model
bajumupun tak terlihat (tapi memang saat itu model gamis sangat simple)
Alhamdulillah atas kuasa Allah jua, banyak kalangan mulai menggemari
trend jilbab itu, dari artis hingga pejabat, model jilbabpun semakin
berkembang. Senyum penuh kesyukuran pasti menghampiri seluruh jilbaber
sepertimu yang sekian tahun berjibaku memperjuangkan kebebesan
berjilbab. Dan kini……..jilbab pun menasional, bahkan aturan sekolah ada
yang mewajibkan siswinya wajib mengenakan jilbab dihari tertentu, meski
itu sekolah negeri biasa.
Engkau tentu masih ingat…..betapa
perjuangan “melegalkan” jilbab kala itu dipenuhi uraian airmata,
kesedihan, intimidasi, “pengucilan” dan berbagai rintangan lainnya. Ada
diantara kita yang harus melawan peraturan tidak boleh berjilbab ketika
belajar disekolah negeri, dan bahkan ada yang harus pindah sekolah untuk
mempertahankan jilbabnya.
Dan masih sangat jelas terngiang
pula perjuangan foto berjilbab kala itu mengharuskan engkau keluar jam
pelajaran untuk di intimidasi pihak sekolah karena bersikukuh
mempertahankan jilbab agar tetap bertengger dalam foto ijazahmu. Ya
karena engkau yakin itulah izzahmu, perintah Allah yang tak boleh
dilanggar karena engkau takut akan adzabNya yang pedih. Bukan takut akan
cacian manusia, yang didengungkan akan menghalangi aktivitasmu kelak
dalam dunia kerja, hhh..
Dan kini waktu berlalu, sudah bukan
syaithan namanya jikalau tidak menghalangi langkah manusia dalam
kebenaran, tipu dayanya begitu halus, ya kan ukhty..?
Segala
macam cara mereka gunakan untuk bisa melucuti pakaian takwa itu, tentu
kalian pernah mendengar kisah Adam Alaihissalam dan Hawa yang terpedaya
oleh bujukan iblis sehingga memakan buah terlarang yang pada akhirnya
melucuti pakaian dan tampaklah auratnya beginilah dalam Al Quran
dikisahkan agar kita manusia terutama muslimah bisa mengambil hikmahnya.
Iblis senantiasa berfikir untuk merubah kehidupan Adam dan Hawa kepada
jalan yang sesat dan berusaha mengeluarkan mereka dari syurga, firman
Allah dalam surat Thaahaa (20):17:
“Maka kami berkata, ‘Hai
Adam, sesungguhnya ini(iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka
sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari syurga,
yang menyebabkan kamu menjadi celaka”
Dan kemudian iblis
menggoda Adam agar memakan buah dari pohon terlarang, kemudian Allah
ta'ala murka dan mengeluarkan mereka dari surgaNya. Seperti dikisahkan
dalam surat Thaahaa 120, iblis berkata kepada Adam “Maukah saya
tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
Kemudian setelah itu iblis berkata “Tuhan kamu tidak melarangmu dari
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat
atau tidak menjadi orang yang kekal dalam syurga.” Dan dia(syetan)
bersumpah kepada keduanya, ‘sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang
memberi nasihat kepada kamu berdua’”(Al A’raaf (7):20-21)
Dan
juga dalam Qs Thaahaa (20): 120-123 : “Kemudian syetan membisikkan
pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, hai Adam, maukah saya tunjukkan
kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa? Maka
keduanya memakan dari pohon itu lalu nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupi dengan daun-daun(yang ada
di) syurga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian
Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.
Allah berfirman, ‘turunlah kamu berdua dari syurga bersama-sama,
sebagian kamu menjadi musuh sebagian yang lain’”.
Begitulah
kisah Adam yang ditipudaya Iblis dengan tipuan yang halus, tidaklah
mereka mengatakan tipuan dengan hal yang menakutkan tapi dengan hal yang
menggiurkan,..
Saat ini mode telah begitu menguasai dunia
dengan dalih ini kan jilbab Islami,..kita tetap dapat gaul, meski
berjilbab, janganlah jilbab panjang-panjang nanti masyarakat takut dan
kita dicap teroris atau istri teroris?..
Atau jilbab itu bisalah
panjang tapi sedikit dikasih peniti juntai diatas kepala nih kan manis,
begitu kata sebagian mereka, atau adalagi yang mengakali dibelah
sampingnya biar tak ketinggalan mode n terlihat jadoel, atau sering
iklan-iklan itu mengusikmu, jilbab paris semriwing yang murah meriah,
padahal seharusnya harus ditambahkan kain untuk mendobel kerudung itu..
Ukhty pasti masih tersimpan rapi dicatatanmu atau bahkan ingatanmu
kriteria-kriteria jilbab syar’ie itu kan?.. kemana jilbab-jilbab panjang
nan tebal yang dulu itu? Dulu begitu hikmat kita mengikuti kajian
tentang surah An Nuur dan Al Ahzab bahkan tak jarang dari kita berurai
airmata karena malu dan takut pada Allah belum bisa bersegera memenuhi
perintah Allah tentang berpakaian yang sesuai syari’at itu seperti
wanita-wanita Anshar yang bersegera merobek gorden rumah mereka untuk
dijadikan jilbab ketika ayat tentang hijab turun sehingga dikisahkan
wanita-wanita Anshar keluar dan seakan-akan di atas kepala mereka
bertengger burung gagak hitam karena pakaian yang mereka kenakan.
Ukhty yakinkan perintah Allah tidak pernah berubah dan cocok sepanjang
zaman dan seharusnyalah zaman itu yang mengikuti Al Qur an bukan
sebaliknya dalam surat Al Ahzab :59 dituliskan “Hai Nabi, katakanlah
kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang
mukmin:’Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.
‘yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” Dan juga dalam QS An Nuur 31 …”Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke dadanya,..”
Perintah Allah begitu
jelas tak perlu ditawar agar muslimah itu menutupkan kain kudung ke
dada, dan tentunya arti dada disini tidak serta merta hanya bagian dada
tetapi area selingkaran dengan dada yaitu punggung lengan dan juga
dibawahnya, karena perbuatan demikian lebih menutup aurat dan menjaga
kemuliaan.
Ukhty masihkah Engkau ingat dalam banyak materi
kajian bahwa sebagai seorang muslim harus pintar dalam hal ini berarti
harus berilmu, sehingga muslimah itu harus smart bahasa kerennya, tidak
asal ikut-ikutan tanpa tahu itu sesuai syari’at atau tidak. Jadi itulah
yang dahulu senantiasa menjadi prinsip kita untuk senantiasa mengaji
meski sesibuk apapun kita karena itulah kekuatan ruhiah yang akan
mensuplai semangat kinerja kita apapun posisinya
Lantas disini tiada
salahnya kita mengkaji ulang tentang cara smart kita berpakaian, tak
apalah dulu teori sudah diluar kepala namun sekarang kita ulang lagi
semoga ilmu tentang jilbab syar’ie ini kian barokah. Kembali kita lihat
catatan tentang hadits nabi, Beliau bersabda: “Pada akhir ummatku nanti
akan muncul para wanita yang berpakaian namun hakikatnya telanjang.
Diatas kepala mereka terdapat sesuatu seperti punuk unta. Laknatlah
mereka! Sesungguhnya mereka wanita-wanita terlaknat. Mereka tidak akan
masuk syurga dan tidak akan mencium aromanya, padahal aroma syurga itu
dapat tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian (HR Thabrani,
dalam al-Mu’jamus Shaghiir(hlm.232), dari hadits ibnu ‘Amr, dengan sanad
shahih).
Ibnu Abdil Barr berkata : “Yang dimaksud oleh Nabi
Shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits ini adalah wanita-wanita yang
memakai pakaian tipis, yaitu pakaian yang dapat menampakkan
bentuk(lekuk) tubuh dan tidak bersifat menutupi. Oleh karenanya para
wanita tersebut dikatakan berpakaian namun pada hakikatnya
telanjang”Dinukil oleh as-Suyuthi dalam Tanwiirul Hawaalik(III/103).
Ukhty, telah sampaikah pula sebuah riwayat dari Ummu ‘Alqamah bin Abu
‘Alqamah, ia berkata :”Aku melihat Hafshah binti ‘Abdurrahman bin Abu
Bakar masuk menemui ‘Aisyah. Ketika itu, Hafshah sedang memakai khimar
berbahan tipis sehingga keningnya terlihat. ‘Aisyah lantas merobek
khimar itu, seraya berkata : Tahukah kamu apa yang Allah turunkan dalam
surat An Nuur?’ Kemudian, ‘Aisyah minta diambilkan khimar(yang tebal),
lalu ia memakaikannya kepada Hafshah.”(Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad
(VIII/46)
Begitulah ukhty kisah para shahabiyah yang begitu
semangat dan senantiasa patuh terhadap aturan syari’at dan bagi kita
bukankah tak ada ruginya ketika mencontoh keimanan mereka, karena
sebaik-baik generasi adalah yang terdekat dengan Rasulullah kemudian
sesudahnya, dan seterusnya.
Muslimah harus cerdas begitu juga
dalam mengikuti perkembangan mode harus bisa mensiasati dan pandai
memilah saat membeli pakaian pun dalam berbisnis pakaian muslimah. Ukhty
bukankah telah sampai kepada kita kajian tentang syarat-syarat jilbab
syar’ie :
1. Menutup seluruh badan selain bagian yang dikecualikan(muka dan telapak tangan)
2. Tidak dijadikan perhiasan
3. Jilbab itu harus tebal tidak tipis
4. Jilbab harus longgar, tidak ketat
5. Tidak dibubuhi parfum atau minyak wangi
6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
7. Tidak menyerupai pakaian wanita-wanita kafir
8. Tidak berupa pakaian Syuhrah(sensasi) baik itu terlalu mewah karena
mahal ataupun terlalu murahan yang dipakai untuk menunjukkan sikap zuhud
dan dilakukan atas dasar riya’
Semua itu agar kita tetap
berpakaian sesuai dengan aturan yang telah diturunkan dalam Al Quran,
sehingga ridlo Allah senantiasa ada bersama kita. Namun demikian semua
kembali kepada muslimah itu sendiri karena kehidupan didunia ini adalah
pilihan baik atau fujjar. Allah berfirman dalam QS Al Baqarah 256 :” Tak
ada paksaan dalam agama, Telah jelas yang lurus dari yang sesat. Maka
barangsiapa mengingkari taghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang pada simpul yang kuat, yang tidak akan
putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Mengetahui”.
Ukhty aku
yakin kalian adalah muslimah cerdas yang tak berhenti mencari ilmu
sampai disini sehingga kita senantiasa mencari ilmu itu lagi, lagi dan
lagi agar keimanan itu selalu dekat dengan kita.
Ukhty bisa
langsung membaca buku-buku muslimah terkait jilbab seperti Kriteria
Busana Muslimah karya Syeikh Nashirudin Al Albani, Tipe Wanita Muslimah
karya syeikh Hasan Al Bana, Wanita Pilihan di sisi Para Nabi dan Rasul
karya Abdussalam Abu Ala’, Majelis Wanita karya Prof Dr. Falih bin
Muhammad bin Falih Ash-Shughayyir, Kewajiban Wanita Muslimah karya Ummu
Amru Binti Ibrahim Badawi, dan kitab-kitab lain masih banyak lagi yang
tidak bisa aku sebutkan satu-satu.
Juga jangan pernah jauh dari
teman-teman shalihah yang senantiasa duduk dan berdzikir dalam majelis
Ilmu. Nabi bersabda “Suatu kaum yang duduk-duduk bersama dan dzikir
bersama niscaya para malaikat akan mengelilingi mereka, rahmat melimpah
kepada mereka, turun ketenangan terhadap mereka, dan Allah menyebut
mereka kepada yang berada disisiNya”(HR Muslim). Dan juga sabda Nabi
Shallallahu 'alaihi wasallam “Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka
menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya dengan ilmu tersebut jalan
menuju syurga”(HR Muslim).
Ukhty, semoga kita senantiasa
istiqomah dalam jilbab syar’ie dan senantiasa meningkatkan kualitas diri
dengan tak bosan menuntut ilmu(dienul Islam).
Dan tak lagi aku
katakan..”Ukhty aku rindu jilbab panjangmu”, karena aku kini lega,
tersenyum dan kembali bisa memandangmu dalam balutan jilbab syar’ie,
engkau kian teduh dan berjalan malu-malu seperti sedia kala aku bersua
denganmu..
Permasalahan Seputar Basmalah di Awal Wudu
1 hari yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar