Seorang wanita yang baru saja menikah, datang
pada ibunya dan mengeluh soal tingkah laku suaminya. Setelah pesta
pernikahan, baru ia tahu karakter asli sang suami keras kepala, suka
bermalas-malasan, boros, dsb.
Wanita muda itu berharap orang
tuanya ikut menyalahkan suaminya. Namun betapa kagetnya dia karena
ternyata ibunya diam saja. bahkan sang ibu kemudian
mala
h masuk ke dapur, sementara putrinya terus bercerita dan mengikutinya.
sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama, air mendidih.
Sang ibu menuangkan air panas mendidih itu ke dalam tiga gelas yang
telah disiapkan. Di gelas pertama ia masukkan telur, di gelas kedua, ia
masukkan wortel dan di gelas ketiga, ia masukkan kopi.
Setelah
menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan
hasilnya: Wortel yang keras menjadi lunak, telur yang mudah pecah
menjadi keras, dan kopi menghasilkan aroma yang harum.
Lalu
sang ibu menjelaskan: "Nak... masalah dalam hidup itu bagaikan air
mendidih". Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan
dampak-nya".
Kita bisa menjadi:
1. Lembek seperti wortel.
2. Mengeras seperti telur.
3. Atau harum seperti kopi.
Jadi, wortel dan telur bukan mempengaruhi air... Mereka malah berubah
oleh air. Sementara kopi malah mengubah air, membuatnya menjadi harum.
Dalam tiap masalah, selalu tersimpan mutiara yang berharga.
Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja, tapi apakah kita dapat tetap bersyukur saat kita ditimpa masalah?
Hari ini kita belajar ada tiga reaksi orang saat masalah datang.
* Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri sendiri.
* Ada yang mengeras, marah, dan menyalahkan pihak lain.
* Ada juga yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat dan bijaksana.
Itu semua tergantung pilihan kita sendiri bagaimana kita merespon sebuah permasalahan.
Diposting oleh
Shinta Nusi
0 komentar:
Posting Komentar