Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Alhamdulillah...
Segala puji bagi Allah SWT, Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Kita Nabi Muhammad SAW. Teriring do'a dan salam, senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan sukses meraih cita, sukses dalam melaksanakan tugas Kita sehari-hari dengan sebaik-baiknya.
Aamiin...
Sahabat...
بسم الله الرحمن الرحيم
Berbagai macam mukjizat telah diberikan Allah SWT kepada kekasihNya Rasullah Muhammad SAW, untuk memberi kebenaran atas Kerasulan yang disandangnya. Salah satu mukjizat dari Rasulullah Muhammad SAW, ialah “Membelah Bulan”.
Sebagaimana hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud Radhiyallahu’anhu berikut ini, ia berkata :
“Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW lalu Rasulullah SAW bersabda : Saksikanlah oleh kalian.” (Shahih Muslim No. 5010)
Hadist riwayat Anas RA, dia berkata :
“Penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah SAW untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah SAW memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali.” (Shahih Muslim No. 5013)
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut :
“Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.”
Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya : “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari kiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah?”
Maka professor pun menjawabnya :
“Tidak, sebab kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya.
Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya.
Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah SAW, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu.
Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu”.
Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Makkah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?”
Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan”. Maka, Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu, Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka, serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!”
Akan tetapi, para ahli mengatakan bahwa sihir memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Maka, mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Makkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan.
Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Makkah, orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…”.
Akhirnya, sebagian mereka pun beriman sedangkan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …. (sampai akhir surat Al-Qamar). Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar
Dan setelah selesai Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdirilah seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata : “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?”
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab : “Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok berkata :
“Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya, dan aku pun membawa terjemahan itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya :
“Telah dekat datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan [1434]. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya[1435].” (QS. Al-Qamar : 1-3)
[1434] Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan “terbelahnya bulan”, ialah suatu mukjizat nabi Muhammad SAW.
[1435] Maksudnya, bahwa segala urusan itu pasti berjalan sampai waktu yang Telah ditetapkan terjadinya, seperti: urusan Rasulullah dalam meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada akhirnya yaitu kemenangan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. sedang urusan orang yang mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, yaitu kekalahan di dunia dan siksaan di akhirat.
Maka aku pun bergumam : “Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu???”
Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya, dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah-lah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi hangat antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa Amerika Serikat. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa.
Daripada itu, diantara diskusi hangat tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.
Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata : “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?”
Mereka pun menjawab : “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.”
Maka presenter itu pun bertanya : “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?”
Mereka menjawab : “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!”
Presenter pun bertanya : “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?”
Mereka menjawab : “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah dan terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi, kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”.
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan :
“Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Subhanallah.”
Agama Islam ini tidak mungkin salah (aku pun bergumam) : “Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar sambil mencucurkan air mata, saat itulah awal aku menerima dan masuk Islam, saat terindah dalam hidupku sekaligus saat paling penting"
Maha Benar Allah Atas Segala Firmannya.
Subhanallah.....Allaahu Akbar.
Laa Khaula Wa Laa Quwwata Illa Billaahiil 'aliyil adzhim......
Semoga bermanfaat...
✿..SUBHANALLAH..✿
Mereka bilang kerudungku seperti nenek-nenek
padahal rambut mereka seperti daun kering melambai.
Mereka bilang jilbabku ketinggalan zaman
padahal tank-top mereka seperti koteka zaman batu.
Mereka bilang ucapanku seperti orang yang ceramah
padahal rumpian mereka tak lebih indah dari dengungan segerombol lebah.
Mereka bilang cara berfikirku ”ketuaan”
padahal umur kepala dua mereka tidak menjadikannya lebih dewasa dari seorang anak kecil berumur 5 tahun.
Mereka bilang tingkah polahku tidak enerjik,
padahal laku mereka lebih menyerupai banteng seruduk sana-seruduk sini.
Mereka bilang dandananku pucat,
padahal penampilan mereka lebih mirip dengan ondel-ondel
Mereka bilang aku nggak gaul,
padahal untuk mengenal konspirasi saja
mereka geleng-geleng.
Mereka bilang:
aku sok suci
aku tidak menikmati hidup
aku nggak ngalir
aku fanatik sok lebay
dan sok bau surga.
Ku jawab:
Ya, aku berusaha untuk terus mensucikan diri.
Karena najis tidak pernah mendapatkan tempat dimanapun berada,
meskipun letaknya di atas tahta emas.
Ya, aku tidak menikmati hidup ini. Karena hidup yang kudambakan bukan hidup yang seperti ini yang lebih buruk dari hidupnya binatang ternak
Ya, aku nggak ngalir. Aku adalah ikan yang akan terus bergerak, tidak terseret air yang mengalir sederas apapun alirannya. Karena aku tidak ingin jatuh ke dalam pembuangan.
Ya, aku fanatik. Karena fanatik dalam kebenaran yang sesuai fitrah adalah menyenangkan dibanding fanatik dalam kesalahan yang fatrah (kufur)
Ya, aku memang sok lebay. Karena aku adalah manusia yang lemah yang terserang makhluk kecil macam virus saja tubuhku sudah ambruk, manusia yang bodoh yang tidak mengetahui nasib hidupku satu detik setelah ini, manusia yang serba kurang dan punya batas waktu yang ketika waktu itu habis aku tidak bisa mengulurnya ataupun mempercepatnya
Ya, aku ingin mencium bau surga yang dijanjikan Tuhanku yang baunya dapat tercium dari jarak ratusan tahun cahaya. Betapa meruginya orang yang tidak bisa mencium bau surga, karena itu menandakan betapa jauhnya posisinya dari surga...
Kullu maa huwa aatin qoribun
Segala sesuatu yang pasti datang itu dekat...
Manusia dibekali Islam dan Muhammad Sallaullahu'alaihiwasallam
Manusia juga dibekali akal oleh Rabb Sang Pencipta
Namun, manusia diberi kebebasan memilih untuk hidupnya
Dan, there is only one choice
Untuk itulah aku memilih jalanku
Memilih jalan hidupku
Hidup yang aku dambakan
Mendamba apa yang telah dijanjikanNya
Janji yang tak akan pernah teringkari
Whatever... what they said
“Jika kamu menuruti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (Qs. Al-An’am 116).
"Allah tidak akan mengingkari janji-janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (Qs. Ar-Rum 6).
Semoga bermanfaat !!!
Jazakumullahu khoiran.
☽❘☾...SALAM UHIBBUKUM FILLAH...☽❘☾
terlalu bnyak nikmat yng Engkau limpahkan..
Nyawa,nafas,hati dn prasaanku bhkan stiap helaian rambutku adlh nikmat dariMU,
Biarpun kusdar btapa tlah kucemarkan ia dngn kemurkaanMU..
Kutundukkan wajah dihadpan kbesaranMU,
Biarpun kutahu tlah kukotori ia dngn pandangan yng mengundang kbencianMU
memohon pengampunan srta pengharapan kcintaan mlainkan pdaMU..
serta yng merendah diri dihdapan ktinggianMU
Awalnya sejak ku melihat seorang akhwat Subhanallah,..
Cantik ciptaanMu ya Allah,
Tiada yg bisa membohonginya,
Aku dan teman2ku waktu itu baru dari rumah temen,
Waktu itu qt lgi di delman (bah. Manadonya "bendi")
dari arah kejauhan, ku tatap akhwat itu,..
Dengan pandangan kagum akan ciptaan Allah
Akhwat yg berjalan kaki di panasNya Matahari wktu itu,
dengan jilbaban hitam panjang menutup dada, gamis motif bunga2,...
Ku ajak teman2ku tuk lihat akhwat itu,
Merekapun kagum, sambil berkata "kayaknya orang baru deh..!!"
"iya, baru kelihatan, tinggal dimana yaa...??, penasaran jadinya" kataku.
Selang beberapa minggu, seperti biasa setiap malam minggu ba'da maghrib,
saya ada kegiatan pengajian, nama ta'limnya "SALIMAH"
waktu itu saya telat datang, eh pas baru mau masuk di rumah keluarga yg jadwal pengajiannya.
Ada akhwat yg kemarin saya lihat, tapi saya belum yakin kalo itu akhwat tersebut, soalnya diaNya lagi merunduk baca Qur'an.. Dengan sengaja saya pun mencuri pandang tuk memastikan kalo betul itu akhwat yang kemarin saya lihat...
eehhh,...Subhanallah ternyata benar, itu akhwat yg kemarin,..
Nah, pas puengenya mau nyamperin akhwat itu, cari2 ternyata dah pulang,..
Saya langsung nanya sama salah 1 teman pengajiain tentang akhwat itu,
dan ternyata sesuai informasi, akhwat itu tinggal di komp. yang sering saya lewat,..
Pas besoknya kan Ahad, saya ada kegiatan lagi namanya FORUM PELAJAR MUSLIM,
ahad pagi saya dapat kabar bahwa kakak yg sering ngisi kajian di Forum ini gk bisa hadir,
ada urusan mendadak, saya di kasi no Hp temen kakak yg biasa ngisi kajian itu..
Eh, ternyata yg di kasi akhwat yg saya penasaran itu...
ALhamdulillah, memang sudah di atur sama Allah yaa^^ ternyata nama akhwat tersebut "WINA MEYLANI"
Sayapun langsung nelpon, dengan sapaan yg saya rasa bikin akrab yaitu "kak Wina"
Subhanallah, suaranya kalem,...
Dan alhamdulillah kak wina bersedia ngisi kajian di FPM,..
Di situlah silaturahim qt pertama kalinya,
pertama aja sudah terasa begitu Indah Ukhuwah dalam Islam,... Alhamdulillah ya Rabb^^
Qt pun sering ngobrol lewat fb, curhat, saling berbagi pengalaman,
dan akupun merasakan keakrapan dengannya, banyak yang aku ketahui dariNya,..
sampai2 pernah qt refreshing ke kebun salah seorang ibu ya\g pas waktu itu lgi bikin tasyakur Miladnya,
pernah juga qt jalan2 bareng ke Kota kotamobagu, menghadiri acara walimah temen,..
Selang 3 bulan, akhirnya qt harus berpisah tempat,..
Kak wina yg selalu memberiku semangat kini kan balik ke kampung halamannya,
karena dia lagi hamil muda, ibu mertuanya khawatir,.. (dia ikut suami yg lagi kerja disini)
Sempat siih saya menawarkan kalo gimana kostan aja di rumah shinta, biar gk sendirian di kostan,..
Soalnya kasian, kalo pagi suaminya kerja kadang lembur, sampe pulangnya besok sore,..
trus ibu kostnya lagi keluar kota udah sebulan lebih belum pulang,..
Usulan shinta siih, suaminya setuju aja,..
Cuma masalahnya Ibu mertuanya khawatir, ibu mertuanya sayang sama kak wina,
lagian kasian haminya sudah 2 kali dengan ini, :(
pokoknya 2 minggu terakhir itu, qt episodenya "Kangen-kangenan"
Dan akhirnya, pas tgl 19 Juli malamnya qt bikin acara perpisahan di rumah Shinta, sekitar ba'da maghrib.
Qt kumpul bareng waktu itu, walaupun cuma berlima sama adik saya,
tapi terasa banget suasana Islaminya,
suasana kerinduan Ukhuwah yang selama ini qt bangun atas dasar Allah SWT,
Kak wina sempat bikin vidio siih selama agendanya di sini (Manado)
Melihat vidio itu, sempat meneteskan air mata kerinduan,...
Karena kak wina saya sudah anggap kakak saya sendiri,
baik masalah pribadi atau apapun saya curhat ke dia,
Dan ini Foto Perpisahan qt : :(((
Jika ada pertemuan, pasti ada perpisahan
Semoga qt bisa bertemu mkembali^^
Seperti api yang menemukan kayu
Membakar dan menghanguskan.
Seperti panas yang mencairkan batuan es.
Hingga dingin itu menjadi salju.
Seperti ombak yang menghantam karang.
Tak bergeming,tapi pasti akan terkikis.
Sedikit, demi sedikit...Menghujam sanubari.
Dan terasa resah yang menyesak
saat nafsu membisikkan untuk sekedar menatap.
Untuk sekedar menyapa...Untuk sekedar berbicara.
Di sini ada hati yang terkapar.
Karena sikap yang tanpa sengaja membuat hatiku selalu gundah.
Ada yang salah dengan imanku.
Karena aku mulai tergoyahkan dengan apa yang ku pandang indah.
Ada yang mengganggu keteguhan imanku.
Karena aku mulai berkhayal ada bahu itu untuk bersandar.
Jika ini jatuh cinta.
Cukup satu yang bisa ku yakinkan.
Jatuh itu sakit.
Dan tentang sikap yang membuatku resah ini memang begitu sakit.
Semoga aku bisa melabuhkan cintaku hanya karena ALLOH.
Biarlah aku terus merasa jatuh.
Tapi aku akan bangkit untuk membangun cinta.
Cinta yang bisa menggapai surga.
Seorang ikhwan melintas dalam angan.
Tundukkan pandangan dan sikapku dengan Hijab ini
Agar rasa ini terjaga dengan dzikirMu.
Agar rasa ini menjadi halal setelah akad itu terucap.
Agar rasa ini menjadi indah pada masanya.
Tautkanlah hati kami dalam indahnya mencintai karenaMU.
Agar rasa ini menentramkan dan menyejukkan.
Agar rasa ini mengantarkanku menjadi bidadari dalam taman iman yang di
penuhi wangi bunga surga.
Pertemukan rasa kami dalam ridhoMU.
Setelah lelah menahan apa yang membuat resah.
Jika dia memang sebaik – baik pakaian untukku.
Pangeran berkuda putih dalam imajinasiku itu adalah
seorang mujahid yang akan menyelamatkan kegundahan hatiku
Dengan segenap kemampuan yang ALLOH berikan,
mujahid itu akan segera menemukanku dan datang menjemputku.
Karena diriku adalah belahan jiwanya.
Karena diriku adalah bidadari dalam hatinya.
Karena aku adalah pakaian untuknya.
Karena aku adalah wanita pendamping hidup yang di ciptakan ALLOH
untuk menemani perjuangannya menemukan tujuan hidup
Tujuan untuk hidup mulia atau mati syahid di jalan ALLOH.
(¯`v´¯).♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥.(¯`v´¯)
✿ Marih Sambut Ramadhan dengan Hati yang Lembut dan Penyantun ✿
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
Lisan kadang tak terjaga ...
Janji kadang terabaikan ...
Hati kadang berprasangka ...
Sikap kadang menyakitkan ...
Harapan ini menjadi indah ...
jika masih ada maaf diantara kita ...
Bila hati kian bersih, pikiranpun akan jernih ...
Bila hati kian suci, tak ada yang tersakiti ....
mari kita bersihkan hati ...
menyambut Ramadhan yang Suci ini ...
Untuk Saudaraku Fillah Rahimakumullah…
Menjelang Ramadhan yang Suci ini Ana ( Shinta Nusi )
Mengucapkan " MOHON MAAF LAHIR dan BATHIN "
Apabila ada kata atau perbuatan yang salah yang di sengaja ataupun tidak .
Mari kita senatiasa taburi lahan tersebut dengan benih-benih pikir,dzikir serta cinta dan keikhlasan semata-mata karena ALLAH…Allaahumma ballighnaa ramadhaan.
(¯`v´¯)♫•*♥*•.¸¸.•*¨*•♫*♥*♥*♥*♥*♥*♫•*¨*•.¸¸¸.•*♥*•♫
`·.¸.·`
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam menginformasikan kepada kita
bahwa di dalam diri manusia ada segumpal daging, yang jika baik daging itu
maka baik pula manusia tersebut. Sebaliknya jika buruk daging itu, maka buruk pula kualitas orang tersebut. Daging itu adalah Hati ...
Di kali lain, Rasulullah juga mengajarkan kepada kita bahwa setiap amaliah bergantung kepada niatnya. Jika niatnya jelek, maka jelek pula amaliahnya.
Dan jika niatnya baik, maka baik pula amaliahnya. Kedua pelajaran ini sebetulnya mengajarkan hal yang sama, bahwa kualitas keagamaan kita
sebagai muslim bisa dilihat dari niathati kita pada saat melakukan perbuatan itu.
Hati adalah 'cermin' dari segala perbuatan kita.
Setiap kita melakukan perbuatan, maka hati kita akan mencerminkan niat
yang sesungguhnya dari perbuatan itu. Katakanlah, kita memberi uang kepada seorang miskin.
Kelihatannya itu adalahperbuatan mulia. Tetapi jika niatan kita untuk menyombongkan diri kepada orang lain bukan karena belas kasihan kepada si miskin maka perbuatan itu sebenarnya tidak mulia lagi. Jadi, hati lebih menggambarkan kualitas yang sesungguhnya dari perbuatan kita. Sedangkan amaliah, lebih sulit untuk dinilai kualitasnya.
Karena itu, agama Islam lebih condong 'menggarap' hati daripada perbuatan.
Kalau hatinya sudah baik, maka perbuatannya pasti baik. Sebaliknya meski perbuatannya kelihatan 'baik', belum tentu hatinya baik. Bisa saja ada niat jelek yang tersembunyi.
Seluruh jenis peribadatan yang diajarkan Rasulullah kepada kita sebenarnya dimaksudkan untuk menggarap hati kita agar menjadi baik.
Sebutlah puasa. Puasa ini tujuan akhirnya adalah kemampuan mengendalikan diri. Atau disebut Takwa dalam terminologi Islam. Takwa adalah kualitas hati.
Orang yang bertakwa memiliki keteguhan hati untuk selalu berbuat baik dan menjauhi yang jelek.
Demikian juga shalat. Tujuan utama shalat adalah membuka kepekaan hati.
Orang yang shalatnya baik, memiliki kepekaan hati untuk membedakan mana
yang baik, mana yang buruk Mana yang bermanfaat, mana yang membawa mudharat.
Karena itu,shalat yang baik bisa menyebabkan kita jauh dari hal hal yang keji dan munkar.
Juga zakat. Tujuan utama zakat adalah melatih hati kita untuk peduli kepada orang-orang yang lemah dan tidak berdaya. Hidup harus saling menolong,
supaya tidak terjadi ketimpangan yang menyebabkan terjadinya kejahatan.
Itu secara sosial. Tetapi secara pribadi, kebiasaan menolong orang lain dengan zakat akan menyebabkan hati kita menjadi lembut dan penyantun.
Demikianlah, seluruh aktifitas ibadah kita termasuk haji yang menjadi bahasan utama kita kali ini, semuanya menuju kepada pelembutan hati kita.
Kenapa hati yang lembut ini perlu ?
Karena hati yang lembut itulah yang akan menyelamatkan kita ketika hidup
di akhirat nanti. Hati yang lembut adalah hati yang terbuka dan tanggap terhadap sekitarnya.Sedangkan hati yang kasar dan keras adalah hati yang tertutup terhadap sekitarnya.
Allah Azza Wa jalla . berfirman :
"Dan barangsiapa di dunia ini buta hatinya, maka di akbirat nanti juga akan buta,dan lebih sesat lagi jalannya."(QS. Al Israa 17 : 72).
Ayat tersebut di atas memberikan gambaran yang sangat jelas kepada kita bahwa hati menjadi sasaran utama peribadatan kita. Karena itu Al Quran memberikan informasi yang sangat banyak tentang hati ini. Tidak kurang dari 188 kali informasi tentang hati ini diulang-ulang oleh Allah di dalam Al Quran...Wallahu Musta'an
(¯`v´¯)♥ Aamiin Ya Robbal'alamiin ♥
`·.¸.·``(´'`v´'`)♥(¯`v´¯)♥(¯`v´¯)
..♥♥...♥.`•.¸.•´♥. `·.¸.·`.♥`·.¸.·`♥" Sang Pencari Cinta Sejati-Nya "♥
(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯` v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥
`·.¸.·`¸.´`·.¸.·`¸.´`·.¸.·`¸.` `·.¸.·`¸.``·.¸.·`¸.``·.¸.·¸.´``·.¸.·",
`•.¸.•`.`•.¸.•`_SUBHANALLOH_`•.¸.•`.`•.¸ .•`
(¯`v´¯).•♥•.¸.•*¨).••♥•♥••.(¸. •´.•♥•.(¯`v´¯)
`•.¸.•`_¶**¶_____________¶**¶_ __`•.¸.•`
___________*¶*___*¶*_____*¶*__ __*¶*
__________*¶*_______*¶*¶*_____ ___*¶*
_________*¶*__________*_______ ____*¶*
_________*¶*__________________ ____*¶*
_________*¶*________ اﷲ___ اﷲ______*¶*
__________*¶*_________________ ___*¶*
___________*¶*________________ _ _*¶*
_____________*¶*_____*____*___ *¶*
______________*¶*____________* ¶ *
________________*¶*________*¶*
__________________*¶*____*¶*
____________________*¶_*¶*
______________________*¶
♫•*¨*•Duhai Lelaki Pilihan Allah Untukku....♫•*¨*•
Entah dengan apa ku harus menggambarkan segala rasaku padamu...
Tak cukup dengan untaian kata,dan barisan kalimat indah...
Tak mampu tergambar dengan pewarna apapun, semuanya terlalu indah...
Tak kan ada kanvas yang mampu membingkai semua warna tentangmu...
Karena kau begitu indah disini....dihatiku....
Tahukan betapa besar rasa syukurku ,ketika Allah memilihku untuk menjadi pendampingmu...
Tak pernah ku merasa cukup mensyukuri nikmat itu...
Betapa bahagianya Aku ketika kau memilihku diantara sekian banyak bidadari yang jauh lebih indah di luar sana...
Kau tau dengan sangat tahu, aku hanya wanita dengan segala keterbatasan dan kau tetap memilihku...
Duhai Lelaki Pilihan Allah Untukku...
Tahukah engkau betapa buncahahan di dada ini seakan ingin meledak, membawaku ke awan yang hanya mampu ku ekspresikan dengan airmata...
Ketika dari lisanmu kau sebut namaku dalam lantunan ijab kabul yang suci...
Ketika itu pula ku abdikan diriku padamu, dengan segala ketundukan yang kumiliki...
dan Kau tau, bahwa akan aku patuhi keinginmu selama tak bermaksiat pada Sang Maha Kasih, Robbul 'izzati....
Duhai Lelaki ku, penghìas mata dan hatiku...
Tak pernah ku lalui tiap hari, tiap jam, tiap detik kecuali kulalui hanya dengan jatuh cinta padamu...
Tak akan pernah berkurang rasa ini padamu, karena disini di hati ini kaulah yang terindah...
Dan akupun berharap dengan segala kekuranganku, kau sudi menjadikan aku perhiasan terindah di mata dan hatimu...
Aku tau, diri ini tak jelita dan tak se cerdas Aisyah, apalagi setaqwa Khadijah, Namun sungguh ku akan mencintaimu seperti mereka, cinta yang terbingkai atas nama~NYA...
Duhai Pelipur Laraku...
Aku pun tahu betapa lelah dan penat harimu,bergelut dengan rutinitas kerjamu...
Kau lalui dengan penuh keikhlasan demi aku,demi anak~anak kita, demi kami amanahmu dari~NYA...
Sungguh,ketika kau lelap dalam tidurmu, aku menangis menatapmu dlm wajah lelahmu...
Betapa ku hargai tiap tetesan keringatmu, bukan berapa banyak yang telah kau beri, namun berapa banyak cinta dalam tiap tetes keringatmu, dalam tiap lelahmu... Dan aku selalu merasa cukup dengan itu...
Duhai Cintaku, Labuhan Hatiku..
Gandeng tanganku ke Jannah~NYA...
Jangan segan membangunkanku di 1/3 malam terakhir, bersama kita mengarungi samudra cinta~NYA dalam lautan dzikir...
Jangan pernah segan menegurku dalam tiap khilafku, aku adalah wanita biasa, ada kalanya ku berbuat salah padamu, maka bersabarlah padaku, jangan membentakku atau membiarkanku..
Kau tau aku adalah kaum yg tercipta dari tulang rusuk yang paling bengkok...
Ada kalanya aku akan membuatmu begitu marah, maka ketahuilah olehmu bahwa DIA menghendaki kau menasehatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yang lemah pada kelembutan, namun jangan kau coba meluruskanku, krn aku akan patah, tapi... Jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah...
Tatap mataku dengan cintamu,
genggam tanganku dan nasihati aku dengan lembut...
Niscaya kau akan menemukanku tersungkur menangis dalam pangkuanmu... Dan maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku...
Duhai Kasihku Dunia Akhirat...
Kau adalah nahkodaku, kemana kau mengarahkan haluan rumah tangga kita, di situ pula aku akan mengikutimu...
Maka jadilah Imam yang baik untukku, Ajarkan aku mencintaimu Karena~NYA...
Ridholah padaku, maka Rabb kitapun akan ridho padaku...
Sesungguhnya Ridhomu adalah Ridho Illahi....
Mudahkanlah jalanku ke Jannah~NYA...
Karena bagiku kau adalah kunci Syurgaku...
Dari Ummu Salamah, Ia berkata : Rosululloh SAW bersabda "Seorang perempuan jika meninggal dan suaminya meridhoinya maka ia akan masuk Syurga"
Sungguh, cintaku padamu akan bertambah seiring ketakwaanmu pada~NYA,
dan akan berkurang dengan kemaksiatanmu pada~NYA...
"Aku mencintaimu karena Allah.."
Salam Ukhuwah fillah
♫♥♫ ♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫
Walaupun bulan Rajab hampir habis dan akan memasukki bulan Syaban tetapi menggali hikmah bulan Rajab tak akan habis. Apalagi pada bulan tersebut 14 abad yang lalu telah terukir dalam sejarah Islam satu peristiwa yang sangat menakjubkan dan sulit diterima oleh jangkauan akal manusia.
Malam itu sebuah ketukan kecil halus di pintu rumah terdengar. Aku tau anak kesayanganku dan suami baru pulang dari mesjid menunaikan shalat Isya.
“Assalamualaikum, Mamaaaaaa,” ujarnya.
“Wa’alaikum salam, Sayang.” Jawabku dan tangankupun terbuka menyambut dia yang berlari ke arahku. Memeluknya dan memberi kecupan di kedua pipinya.
“Tadi Muhammad ikut shalat. Gak main-main. Nggak lari-lari di mesjid”, katanya penuh semangat.
“Tadi ada anak-anak lebih besar dari Muhammad nggak shalat, kerjanya di mesjid main-main dan berlari-lari saja. Bisa masuk neraka nggak dia, Mama? Dibakar Allah nggak nanti?” Anak lelakiku yang baru berumur 5 tahun bertanya kepadaku.
Waduh... kok sepertinya seram amat yah komentar anakku. Kalimat 'ada anak yang nggak shalat, bakal masuk neraka' agak menohokku. Kok anak-anak ada yang dibakar? Kok sadis sekali. Kenapa anakku bisa bicara seperti itu. Jangan-jangan selama ini dia mengkait-kaitkan kata-kataku. Aku teringat, dia pernah bertanya, kenapa mama dan papa selalu shalat. Mungkin jawaban yang kuberikan kurang tepat dan seadanya untuk anak seusianya. Saat itu aku menjawab sekenanya saja.
”Kalau mama dan papa nggak shalat nanti Allah marah dan bisa masuk neraka.” Ternyata jawaban yang sekali itu begitu terekam dipikirannya. Duh sepertinya salah deh....! Mungkin pendekatan ancaman untuk anak sebesar itu kurang tepat.
Anakku yang baru satu ini kadang-kadang minta ikut papanya ketika ingin ke mesjid menunaikan shalat Maghrib atau Isya. Biasanya aku selalu mengingatkan kalau di mesjid shalatnya yang benar, jangan main-main di mesjid karena akan mengganggu orang yang sedang beribadah. Mesjid bukan tempat anak-anak bermain-main
.
Teringat kata suami, rajin membawa anak lelaki ke mesjid adalah kewajibannya, mendidik anak supaya cinta kepada mesjid. Jangan melarang anak kecil yang datang ke mesjid yang dibawa orangtuanya, asalkan orangtuanya dapat memberi pengertian apa fungsi mesjid tersebut. Jangan sampai kita membuat anak–anak yang dilarang ke mesjid di waktu kecil setelah besar jadi malas ke mesjid malahan lebih suka ke tempat-tempat yang sangat dekat dengan maksiat. Padahal sebaik-baik shalat lelaki adalah berjamaah di mesjid.
Terkadang kami shalat berjamaah hanya di rumah. Diapun ikut shalat. Walau terkadang godaan setan ada saja ketika hendak shalat Maghrib sedang ada acara TV yang menarik baginya. Aku tak pernah memaksakannya untuk selalu shalat berjamaah bersama kami. Kalau dia mau shalat sendiri juga boleh karena dia pun sudah hafal gerak-gerakan shalat dan beberapa surat pendek.
Terkadang dia mau shalat berjamaah, terkadang tidak, terkadang malah nggak mau shalat sama sekali. Aku tak ingin memaksanya, cuma mengatakan kalau Allah sayang dengan orang yang rajin shalat. Ketika dia minta izin untuk tak ikut shalat kadang-kadang aku iyakan. Cuma aku ingatkan juga, kalau dia memang belum wajib untuk shalat.
“Tapi nanti kalau sudah berumur sepuluh gak shalat, Mama boleh pukul ya kalau nggak shalat untuk mendidik dan mengingatkan. Anak kecil nggak ada yang masuk neraka , Sayang. Sekarang Mama harus mengajarkan supaya kalau sudah besar terbiasa untuk tidak malas shalat,” terangku.
“Ma, kenapa anak-anak disuruh shalat juga?” tanyanya.
“Supaya kalau sudah besar dan dewasa tau apa yang harus dilakukan dan dikerjakan seorang muslim, kalau dari kecil tak Mama ajarkan nanti udah besar tidak shalat juga, Mamapun bisa masuk neraka karena tak mengajarkan anak, dan itu berarti kesalahan Mama juga,” ujarku.
Pendekatan ancaman bagi anak-anak bila tidak mematuhi hukum agama sepertinya mengerikan. Ancaman api neraka yang menyala-nyala membuat mereka sangat ketakutan, seolah-olah yang terekam dalam benak mereka bahwa Allah itu sangat kejam saja. Padahal Allah juga Maha Pengasih, Maha Penyanyang, Maha Pengampun.
Beberapa saat sebelum tidur malam adalah acara ritual yang paling disukainya. Sambil mengingatkannya membaca doa sebelum tidur dan kubacakan beberapa surat pendek agar dia bisa mengikutinya. Sebelum mata terpejam, hal yang paling menyenangkan baginya adalah bercerita-cerita dengan mama dan papanya.
Cerita apa saja, tetapi malam ini sambil kubelai rambutnya kubertanya padanya.
”Muhammad sayang Mama gak?”
Sambil lalu dia menjawab, “Tentulah sayang,”
“Sayang Papa gak?”
Diapun menjawab dengan cuek.
“Tentulah sayang dua-duanya.”
“Kalau Papa atau Mama sedang pergi, Muhammad rindu gak dengan Papa atau Mama ?”
“Tentulah rinduuuuu...”
“Kalau rindu dengan Papa, Muhammad ngapain...?”
Diapun menjawab, “Ya nelepon Papa.”
“Nah begitu juga dengan Allah. Allah sangat sayang pada kita, Allah sudah begitu banyak memberikan kita kenikmatan, bisa makan yang enak, tidur yang nyenyak, tidak sakit, Allah memberi rezeki sehingga Papa bisa beli mainan, bisa jalan-jalan. Bukankah Allah sayang sekali dengan kita. Kalau Allah sayang kita, kitapun harus sayang dengan Allah...”
“Nah cara kita menunjukkan sayang kita ya dengan harus selalu mengingat Allah, salah satunya dengan shalat. Shalat adalah cara kita berhubungan dengan Allah, dengan shalat dan doa kita meminta semuanya dan mengadukan semuanya pada Allah...”, ujarku.
“Oh iya..yaaaa...” jawabnya lagi. Entah sudah mengerti entah tidak akupun tak tau, mudah-mudahan dia selalu ingat nasehat ku.
“Muhammad ingat, lagu yang mama ajarkan itu, satu-satu aku sayang Allah, dua-dua sayang Rasulullah, tiga-tiga sayang Mama Papa satu dua tiga sayang semuanya...”
Tanpa kumintapun dia sudah bersemangat mengikuti ku menyanyikan lagu itu.
“Sekarang cepat lah tidur, biar besok bangun lebih pagi...kan bisa shalat subuh dengan mama dan papa...” bujukku.
“Nggak aaaahhhhh...anak kecil kan nggak apa-apa kalo nggak shalat, kan nggak ada anak kecil di neraka, Mama...” Aduuuuh...!
"Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Rabb kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim [14] : 40)
“Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. Al-Hajj [22] : 77)
Semoga bermanfaat buat para akhwat sekalian ^_^
"di kutip dari sebuah artikel"