Catatan Hati Muslimah

Dunia Adalah Perhiasan,Sebaik-baik Perhiasan Adalah Wanita Sholehah

Bismillah

salahnya istri belum tentu kekurangan istri | bisa jadi suami yang lalai membimbing

bila istri bermaksiat itu tanggungan suaminya, karena dia pemimpin | bila suami bermaksiat maka itu tanggungannya, karena dia pemimpin

ada suami bermaksiat lalu salahkan istrinya | bahwa maksiatnya terjadi karena kesalahan istrinya | bagi saya sikap begitu kekanak-kanakan

"aku bermaksiat diluar karena tidak menemukan ketenangan dirumah" | bukannya tugasmu memandu istrimu agar dapat menenangkanmu?

"aku berselingkuh karena dirumah istri ngomel melulu" | diomelin lalu selingkuh atau selingkuh lalu diomelin? alasan lagi, lagi alasan

tiada istri yang sempurna | itulah Rasul ajarkan cara "menundukkan istri" | yaitu dengan ketaatan, kesabaran, bimbingan dan kasih sayang

penuhi hak badan dan penuhi hak pengajaran baginya dengan cinta | istri mana yang tidak membalasnya dengan cinta yang lebih nyata?

tuntun istri untuk menaati dan mematuhi Allah dan Rasul-Nya | agar dia bisa taat dan patuh pada suami karena Allah dan Rasul-Nya

boleh jadi ada banyak kebaikan lain pada istrimu | namun luput dari pandanganmu | karena engkau lalai mengajarinya taat

istri tidak selalu salah, suami tidak selalu benar | namun selama suami benar, insyaAllah istri mengikuti | karena suami itu pemimpin


✿Lebih lengkapnya....Seuntai Nasehat Untuk-ku dan untuk-Mu...Saudariku Muslimah✿

Hijabku adalah kehormatanku, tanpa hijab itu maka kehormatan itu tidak ada padaku, aku laksana telanjang meski aku telah memakai pakaian, meski telah berjilbab gaul, sama saja tetap telanjang tanpa hijabku yang syar'iy.

Hijabku bukanlah tontonan, bukan barang yang akan aku pamerkan, maka hijabku itu tidak bermotif-motif atau bergaya-gaya agar terlihat modis dan menawan, hijabku itu menyembunyikan diriku dari pandangan manusia, bukan malah menarik perhatian mereka, hijabku melindungi aku dari bahaya dan keburukan pandangan manusia, insyaAllah aku akan selalu aman dengannya.

Hijabku bukanlah mengikuti trend yang sedang berkembang, yang hari ini dipakai kemudian besok dilepas, hijabku adalah ketaatanku kepada Allah Ta'ala, sebagai bukti ketundukan dan cintaku kepadaNya.

Hijabku bukan barang eksperimen dan kreativitas, yang didesain begini dan begitu untuk inovasi dalam berhijab, telah ada suri tauladan yang baik, para ummahatul mu'minin radhiyallahu 'anha dalam mengenakannya.

Hijabku bukan perhiasan bagiku, yang kemudian aku berbangga memakainya namun berfoto-foto dan menyebarkan foto itu ke khalayak ramai, agar dilihat diriku telah berhijab, padahal aku telah berusaha menutupi diriku, wallahul musta'an.

Hijabku bukan untuk berbangga diri dengan membentuk segala "geng" hijabers atau yang lainnya. Meski aku bangga memakainya, itu kebanggaanku sebagai seorang muslimah.

Hijabku bukanlah tanda eksklusifitas diriku, aku tetap menjaga pergaulanku dengan tetanggaku dengan pergaulan yang baik, menyampaikan salam kepada mereka dan membantu jika mereka membutuhkan aku, dengan hijabku aku memberikan rasa aman kepada mereka bahwa aku bukanlah penggemar ghibah dan namimah, dengan hijabku aku berusaha menasihati dan memberikan contoh akan kemuliaan Islam bagi pemeluknya.

Hijabku bukanlah barang yang menakutkan, bukan citra kekerasan, namun didalamnya terdapat ketaatan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Rabb-ku, mutiara yang indah berkilau hanya ditemukan di dalam cangkang kerang yang gelap di dasar lautan, emas dan permata hanya di temukan di kedalaman tanah yang gelap gulita.

Dibalik hijab yang tebal dan gelap itu terdapat cinta kepadamu wahai saudari-saudari ku, cinta karena Allah, maka aku tidak ridha engkau mengumbar auratmu demi mendapatkan secuil pandangan kagum yang hina dan penuh syahwat, atau sedikit pujian licik penuh kepalsuan.

Hijabku senantiasa selalu bersamaku ketika aku keluar dari istanaku, jika memang aku harus keluar dan tidak ada yang mewakili aku, hijabku memerintahkan kepada semua mata lelaki yang bukan mahramku, agar mereka mengalihkan pandangan mereka dariku, tundukkan pandangan itu, aku bukanlah milikmu, bertaqwalah kepada Allah dan berpalinglah dariku.

[Andi Abu Hudzaifah Najwa]

======================

Hijab syar'i itu:
-menutup seluruh aurat,
-lebar, longgar, sederhana,
-tidak tipis/transparan
-warna tidak menggoda
-tidak kelihatan seksi atau menggoda,
-tidak memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh,
-tidak dihias-hias,
-tidak memancing syahwat bagi yang melihat

Semakin dalam pemahamannya, semakin sederhana pula penampilannya.. Karena sungguh hijab itu untuk meraih ridha Allah, bukan decak kagum khalayak.
==================

syarat hijab syar'i:

 
Hijab yang benar itu pakaiannya LONGGAR dan LEBAR,
tidak sempit/ketat,
tidak memperlihatkan lekuk tubuh,
tidak terlihat seksi dan menggoda,
tidak transparan (tembus pandang)

BUKAN membungkus KETAT seperti LONTONG,




Sumber :
Dokter Muslim

Silahkan dishare jika bermanfaat
============
Mungkin judul diatas aneh, tidak masuk akal dan yang pasti kita akan bertanya-tanya apakah benar ini terjadi? bagaimana mungkin seorang penghafal Al Qur’an kesurupan? Bukankah bacaan Al Qur’an yang ia baca dapat menjadi benteng pelindung dari segala gangguan jin, makhluk halus atau pun sihir? Kisah ini nyata, bukan rekaan atau karangan saya. Kisah nyata ini sangat penting untuk kita renungkan dan kita ambil pelajaran dibalik kejadian ini.


Pada pertengahan tahun 2004, kami beserta tim ruqyah mengadakan ruqyah massal di salah satu masjid besar di Surabaya. Setelah sesi ceramah, penjelasan dan tanya jawab selesai, maka dimulailah sesi terapi massal. Terapi massal in bertujuan agar masyarakat mengerti bagaimana sebenarnya teknis pelaksaan ruqyah yang sesuai dengan syari’at Islam.


Ruqyah dimulai…bacaan Al qur’an terus dikumandangkan dengan nyaring. Saat itulah ada salah satu peserta, wanita, yang hadir tiba-tiba berteriak-teriak kesakitan saat mendengarkan ayat-ayat al Qur’an dibacakan. Bahkan reaksinya cukup keras. Maka beberapa peruqyah mendekati wanita tersebut untuk melakukan terapi lebih intensif. Beberapa orang yang hadir ternyata mengenali wanita tersebut dan mereka menyatakan bahwa wanita tersebut adalah seorang Hafidzoh (Hafal Al Qur’an). Betapa terherannya kami mendengar penjelasan salah seorang yang hadir tersebut.


Terapi tetap dilanjutkan dan dengan sedikit keras kami “siksa” jin tersebut dengan membacakan terus ayat-ayat AlQu’an terutama ayat-ayat tentang azab neraka. Ditengah terapi dan “siksaan” yang kami lakukan, salah seorang peruqyah bertanya pada jin yang sedang beraksi tersebut. Bagaimana kamu bisa masuk dalam tubuhnya, padahal dia hafal Al Qur’an? Jin itu menjawab melalui lisan wanita tersebut,”saya sudah lama menunggu untuk bisa masuk dalam tubuhnya, saya masuk dalam tubuh perempuan ini saat dia minum dengan tangan kiri.”


Subhanalloh…saat itulah semua tertegun. Maha Benar Alloh dan benar pula sabda Nabi-NYA yang mulia, Muhammad saw. Bukankah telah jelas bahwa Nabi Muhammad SAW melarang keras makan dan minum dengan tangan kiri? Bahkan beliau pernah sangat marah pada salah satu sahabat yang minum dengan tangan kiri? Mungkin inilah salah satu hikmah mengapa kita perlu menjalankan setiap ajaran islam, inilah salah satu hikmah mengapa Islam sangat detail dalam mengatur urusan manusia bahkan mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, Islam memberikan panduan yang sangat rinci.


Mungkin tidak terlalu penting bagaimana kelanjutan terapinya, yang jelas terapi tetap dilanjutkan sampai selesai. Ada hal yang jauh lebih penting untuk kita renungkan dan kita ambil pelajaran dari peristiwa diatas, diantaranya :


setiap orang bisa dan sangat mungkin bisa diganggu oleh makhluk halus.
setiap ajaran Islam selalu bermanfaat bagi ummatnya, meskipun mungkin kita tidak pernah tahu apa manfaat sebenarnya dari setiap perintah dan ajaran dalam Islam itu.


Setiap perilaku yang menyimpang dari ajaran Islam, dosa, dan kemaksiatan tidak hanya mendatangkan bencana akhirat berupa siksa neraka. Tetapi juga bencana di dunia, berupa musibah dan kesulitan.
Ternyata kekeliruan, dosa yang kita lakukan dapat mendatangkan musibah, bencana, cobaan dalam kehidupan kita di dunia, meski kita tidak menyadarinya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa mengevaluasi diri, mungkin gangguan jin, kesurupan, kesulitan hidup yang menimpa diri kita, musibah yang datang bertubi-tubi, masalah yang menumpuk dalam pikiran kita, tidak tenangnya kehidupan rumah tangga, hajat dan doa yang tidak pernah terkabul, mungkin disebabkan kekeliruan, dosa yang pernah kita lakukan, mungkin kita terlalu sering mengabaikan perintah-NYA. Dan kita belum pernah bersungguh-sungguh untuk bersimpuh memohon ampun pada-NYA.
======================
Semoga jadi nasehat yang bermanfaat bagi ana dan bagi kita semua...


Sumber : One Day One Juz

♥..Bismillah..♥

Wahai Saudariku yang mengaku bahwa anda muslimah... ketahuilah bahwa:


✿ Hijab itu adalah kemuliaan, maka wanita manapun yang melepaskan hijab dari dirinya, maka ia melepaskan kemuliaan dan menggantinya dengan kehinaan.


✿ Hijab itu adalah kesucian, maka wanita manapun yang melepaskan hijab dari dirinya, maka ia melepaskan kesucian dan menggantinya dengan kekotoran.


✿ Hijab itu adalah pelindung, maka wanita manapun yang melepaskan hijab dari dirinya, maka ia melepaskan perlindungan akan dirinya dan menggantinya dengan kerusakan kehormatannya.


✿ Hijab itu adalah taqwa, maka wanita manapun yang melepaskan hijab dari dirinya, maka ia melepaskan ketaqwaan akan dirinya dan menggantinya dengan kemaksiyatan kepada Robb-nya.


✿ Hijab itu adalah iman, maka wanita manapun yang melepaskan hijab dari dirinya, maka ia melepaskan keimanan kepada Robb-nya dan menggantinya dengan pengingkaran.


✿ Hijab itu adalah rasa malu, maka wanita manapun yang melepaskan hijab dari dirinya, maka ia menanggalkan rasa malunya dan menggantinya dengan perbuatan yang memalukan.


✿ Hijab itu adalah cemburu, maka wanita manapun yang melepaskan hijab dari dirinya, maka ia telah membuat kerusakan yang besar pada kaumnya.


Apa hukum membaca shalawat pada saat tasyahud awal? Trim’s

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Ulama berbeda pendapat tentang hukum membaca shalawat ketika tasyahud awal.

Pendapat pertama, wajib membaca shalawat ketika tasyhud awal.
Ini adalah pendapat kedua Imam As-Syafii sebagaimana yang beliau tegaskan dalam kitab Al-Umm.
Imam As-Syafii bahkan menegaskan, orang yang tidak membaca
shalawat ketika tasyahud awal karena lupa maka dia harus sujud sahwi. (al-Umm, 1/110). 

Pendapat ini juga dipilih Ibnu Hubairah Al-Hambali sebagaimana yang ditegaskan dalam kitab Al-Ifshah, Imam Ibnu Baz dalam Fatwa beliau, dan Imam Al-Albani dalam sifat shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Pendapat kedua, ketika tasyahud awal hanya membaca bacaan tasyahud sampai dua kalimat syahadat dan boleh tidak ditambahi shalawat. Ini adalah pendapat mayoritas ulama, diantaranya An-Nakhai, As-Sya’bi, Sufyan Ats-Tsauri, dan Ishaq bin Rahuyah. Pendapat ini yang lebih kuat dalam madzhab Syafiiyah, dan pendapat yang dipilih Ibnu Utsaimin.
InsyaaAllah, pendapat kedua inilah yang lebih kuat, karena beberapa pertimbangan,
  1. Makna zahir dari hadis di atas, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya mengajarkan bacaan tasyahud, dan bukan shalawat
  2. Kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk ringan ketika tasyahud awal, sebagaimana keterangan Ibnul Qoyim dalam Zadul Ma’ad (1/232)
  3. Terdapat hadis yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca tasyahud dalam duduk tasyahud awal dan beliau tidak berdoa.
[simak As-Syarhul Mumthi’, 3/162] Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

♥ Kunjungan ♥

♥ My Twitter ♥

♥ Pengikut ♥

Diberdayakan oleh Blogger.

Sepintas tentangKU

Foto saya
Saya adalah sosok Manusia biasa yang pasti punya kelebihan & k'kurangan yang di ciptakan Allah tuk mencari KeridhoanNya serta mempunyai ribuan cara tuk mencapai kerinduan yang selama ini ku tanam

Kutipan Hikmah

Bukalah kedua matamu pada alam semesta ini maka kamu akan melihat indahnya keindahan.

Bukalah hatimu untuk melihat rahasia-rahasia keindahan ini maka kamu akan melihat kehidupan ini berbunga-bunga.

Selamilah kehidupan dalam sanubarimu maka kehidupan tersebut akan menjadi milikmu seluruhnya.

Satukan hatimu padaku maka aku akan menyatukan akalku padamu. Berikan tanganmu kepadaku maka sungguh aku berharap dapat memberimu kehidupan yang damai lagi bahagia dengan seizin Allah.

Bukalah dadamu, aku akan memenuhinya dengan kehangatan, cinta dan kejujuran.

Bersamalah denganku supaya aku menjadi milikmu dan sebagaimana yang kamu cintai.Berikan kepadaku air mata yang akan menghidupkan hatimu dan menghibur jiwamu.

“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku
tertuju kepadamu”

“Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.” (Hadits Imam Ja‘far as)


“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
Sebab air mata kita adalah tinta untuk berfikir. Ungkapan-ungkapan kita teguh diatas prinsip dan tangisan kita senantiasa berada diatas Manhaj.

Bila kita menuntun hati kita dengan cinta kepada selain yang layak dicintai, maka kita kehilangan milik kita yang paling kita banggakan.

Bila kita sedang mencari-cari tempat keberadaan cinta itu, sedangkan kita menyangka keberadaannya, sesungguhnya kita perlu untuk mencintai tapi tidak berlebih-lebihan, menyenangi tapi tidak berlebihan dan rindu tapi dengan pembatasan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Barang siapa yg sdang di smpitkan rezkinya, sdang punya bnyak masalah, sedang punya keinginan. Gampang kata ALLAH, cobalah sedekah! ALLAH akgn bikin yang sulit bisa jdi mudah. (Q.S Ath-Thalaq ayat 7)

Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Q.S Ali 'Imran ayat 147)

"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (Bukhari - Muslim)


Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi." (Bukhari - Muslim)

Dari Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seseorang itu akan berkumpul bersama orang yang dikasihinya." (Bukhari - Muslim)


Dari Adiyyi bin Hatim ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Bersedekahlah supaya engkau diselamatkan dari api neraka walaupun hanya sebagian dari sebuah kurma." (Bukhari)


Dari Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda,"Ya Allah,sesungguhnya tidak ada kehidupan yg sebenarnya kecuali kehidupan akhirat." (Bukhari - Muslim)